Show simple item record

dc.contributor.authorFARAHDIBA, Erindita Rosa
dc.date.accessioned2023-09-12T22:07:06Z
dc.date.available2023-09-12T22:07:06Z
dc.date.issued2023-06-16
dc.identifier.nim190110401020en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117865
dc.descriptionFinalisasi repositori 13 September 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractFilm Mulan (2020) merupakan adaptasi film animasi Mulan 1998 yang diproduksi oleh Walt Disney. Film Mulan (2020) bercerita seorang gadis China muda yang diperankan oleh Yifei Liu sebagai Mulan yang menyamar sebagai pejuang laki-laki untuk menggantikan ayahnya yang bernama Zhou yang diperankan oleh Tzi Ma. Film ini mengisahkan perjuangan Mulan menyamar menjadi prajurit laki-laki demi menyelamatkan keluarganya. Penelitian ini menjawab rumusan masalah bagaimana aspek mise en scene dapat mendukung penggambaran maskulinitas pada tokoh Mulan. Penelitian ini menggunakan teori maskulinitas Halberstam berupa empat ciri maskulinitas perempuan yakni fisik yang kuat, agresif, keberanian dan kepemimpinan. Selanjutnya peneliti menggunakan teori mise en scene milik Bordwell dan Thompson sebagai peran utama dalam menggambarkan maskulinitas. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena terdiri atas hasil pembahasan yang berlandaskan teori. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil akhir dapat disimpulkan bahwa keempat elemen mise en scene yaitu setting, pencahayaan, terutama tata rias dan kostum serta pergerakan pemain berhasil dalam mendukung penggambaran maskulinitas tokoh Mulan. Pergerakan pemain sangat mendukung penggambaran maskulinitas karena pergerakan pemain tokoh Mulan didominasi aktivitas fisik laki-laki seperti bertarung dan berperang, sehingga identik dengan laki-laki. Selain itu tata rias dan kostum juga menjadi aspek mise en scene mendukung penggambaran maskulinitas, karena tata rias dan kostum aspek penting dalam penyamaran Mulan menjadi seorang prajurit laki-laki sehingga dapat mendukung penggambaran maskulinitas. Selain itu setting lokasi juga menjadi aspek yang mendukung penggambaran maskulinitas, karena lokasi kamp pelatihan, area perang dan perancah fungsi tempatnya dekat digunakan lakilaki. Pencahayayan juga mendukung penggambaran, sebab menunjukkan waktu serta suasana.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama : Fajar Aji, S.Sn., M.Sn Pembimbing Anggota: Denny Anty Hartanto, S.Sn., M.Snen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectAspek Mise En Sceneen_US
dc.subjectMaskulinitas Tokoh Mulanen_US
dc.subjectFilm Mulanen_US
dc.titleAspek Mise En Scene dalam Mendukung Penggambaran Maskulinitas Tokoh Mulan pada Film Mulan (2020)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProgram Studi Televisi dan Filmen_US
dc.identifier.pembimbing1Fajar Aji, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.identifier.pembimbing2Denny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 4 Juli 2023en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record