Show simple item record

dc.contributor.authorANGGRAINI, Dewi
dc.date.accessioned2023-08-23T22:24:16Z
dc.date.available2023-08-23T22:24:16Z
dc.date.issued2023-05-23
dc.identifier.nim191510101013en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117703
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_juni_2023_23 Finalisasi repositori 24 Agustus 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractKacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman yang ditanam sepanjang musim kemarau. Tanaman kacang hijau menjadi populer dan banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Kacang hijau mengandung serat 2,46 g, protein 21,04 g, karbohidrat 63,55 g, lemak 1,64 g dan air 11,42 g. Kacang hijau juga mengandung potasium, magnesium, fosfat dan vitaman (A, E dan C). Produksi kacang hijau pada tahun 2018 menurun sebesar 2,7% dari tahun 2017 dan belum dapat memenuhi kebutuhan nasional yang mencapai 304 ton/tahun untuk berbagai keperluan seperti pangan, benih dan pangan. Kebutuhan kacang hijau di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 304 ton hal ini tidak sebanding dengan ketersediaan kacang hijau di Indonesia sebesar 234.718. Produktivitas kacang hijau mulai 2015-2018 tergolong rendah yaitu sebesar 1,18 ton/ha. Produktivitas kacang hijau di Kabupaten Jember pada tahun 2009 sampai 2017 mengalami rendahnya produksivitas sebesar 1,06 ton/ha sedangkan untuk potensi hasil kacang hijau varietas unggul yang baik yaitu sebesar 2,4 ton/ha (Balittan, 2014).Berdasarkan pernyataan tersebut rendahnya produktivitas kacang hijau disebabkan oleh Kabupaten Jember merupakan kota dengan curah hujan sehingga permasalahan dalam budidaya tanaman yaitu mudah tercucinya unsur hara. Unsur hara mikro dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Unsur hara ini terdiri dari Fe, Cu, Zn, Mn, Mo, B dan CI. Boron merupakan salah satu unsur hara mikro yang memiliki peran penting pada tanaman. Boron tersedia dalam tanah dan mudah tercuci jika terkena pengairan yang tinggi sehingga permasalahan tanah dalam melakukan budidaya tanaman yaitu defisiensi boron. Penelitian untuk mengetahui pengaruh boron terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 taraf perlakuan dosis pupuk Boron (B) yaitu 0 mg, 2 mg, 4 mg, 6 mg, 8 mg, 10 mg, 12 mg, 14 mg, 16 mg. Perlakuan Boron (B) diulang sebanyak 5 kali sehingga menghasilkan unit penelitian sebanyak 45 unit percobaan. Data yang diperoleh dari percobaan di analisis dengan Analysis Of Variance (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan dosis pupuk Boron (B) terhadap hasil tanaman kacang hijau. Perlakuan yang pengaruh berbeda nyata diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf α = 5% . Perlakuan dosis Boron (B) pada taraf berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan variabel pengamatan tinggi tanaman, berat segar akar, berat segar tajuk, berat segar total, berat kering akar, berat kering tajuk, berat kering total, index klorofil daun, kerapatan stomata, umur berbunga, jumlah polong pertanaman, jumlah biji pertanaman, bobot biji pertanaman, bobot 100 biji dan potensi produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B dengan dosis 8 mg, 10 mg dan 12 memberikan pertumbuhan dosis boron terbaik pada pertumbuhan tanaman kacang hijau dan dosis 8 mg dan 16 mg memberikan produksi terbaik tanaman kacang hijauen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Ir. Denna Eriani Munandar, MP.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKACANG HIJAUen_US
dc.subjectPUPUK BORONen_US
dc.subjectPERTUMBUHAN TANAMANen_US
dc.subjectVARIETAS VIMAen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Dosis Pupuk Boron (B)Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek) Varietas Vima 2en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgronomien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Denna Eriani Munandar, MP.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_juni_2023_23en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record