Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kabupaten Bondowoso
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana
Kinerja Dinas Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di
Kabupaten Bondowoso. Peneliti tertarik untuk meneliti Kinerja Dinas Lingkungan
Hidup dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kabupaten Bondowoso
karena melihat beberapa permasalahan terkait sampah yaitu volume sampah yang
cenderung meningkat setiap tahunnya belum diimbangi dengan ketersediaan sarana
prasarana pengangkut sampah dan alat pengolah sampah, kurangnya kesadaran dari
masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah rumah tangganya secara mandiri
sebelum melakukan pembuangan, serta kurangnya penyidikan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso pada para pelaku pembuangan sampah
sembarangan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori pengukuran kinerja yang
dikemukakan oleh Agus Dwiyanto untuk menganalisis dengan lima indikator yang
terdiri dari produktivitas, kualitas pelayanan, responsivitas, responsibilitas, dan
akuntabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
Adapun populasi dalam penelitian ini merupakan masyarakat Kabupaten
Bondowoso dengan rentang usia 20 sampai ≥60 tahun yang mengetahui tentang
pengelolaan sampah dan mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah dengan
jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 orang dengan teknik sampling
yang digunakan adalah accidental. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kinerja Dinas
Lingkungan Hidup dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kabupaten
Bondowoso diperoleh hasil perhitungan sebesar 69,71% dari nilai ideal 100% yang
berarti masuk pada kategori baik. Hasil penelitian ini menunjukkan produktivitas
kinerja berada pada angka 72,06% dengan hasil baik karena target pengurangan
sampah yang mengalami peningkatan, pengangkutan sampah yang berjalan sesuai
dengan jadwal yang ditentukan, dan pelaksanaan sosialisasi terkait pengelolaan
sampah rumah tangga dan pemanfaatan bank sampah kepada masyarakat. Kualitas
pelayanan pada angka 65,35% dengan hasil cukup baik, dilihat dari penyediaan
sarana dan prasarana, meskipun masih perlu adanya penambahan alat berat seperti
truck sampah, excavator, dan alat-alat lainnya untuk mengolah sampah di TPA
masih terbatas dan usianya yang sudah cukup lama, tetapi dalam hal ketegasan
aparatur masih kurang. Responsivitas berada pada angka 70,15% dengan hasil baik,
karena dinilai cukup cepat tanggap dalam menanggapi keluhan dan kebutuhan dari
masyarakat sesuai dengan skala prioritas serta melakukan kerja sama dengan
masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian sampah, meskipun
terkadang dalam pelaksanaannya sering terlambat karena alat yang yang dimiliki
cukup terbatas. Responsibilitas pada angka 70,4% dengan hasil baik, karena para
petugas dinilai telah menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan SOP.
Akuntabilitas pada angka 69,71% dengan hasil baik, karena pelaksanaan program
sesuai dengan tanggung jawab dan misinya, tetapi dalam hal transparansi kepada
masyarakat masih kurang meskipun telah disediakan website yang dapat di akses
oleh masyrakat.
Dari hasil penelitian tersebut, saran yang dapat direkomendasikan adalah
memperbanyak armada pengangkut sampah agar pelayanan pengangkutan sampah
dapat adil dan menyeluruh di setiap kecamatan yang ada, dapat selalu siap tanggap
terhadap permasalahan sampah khususnya ketika terjadi timbulan sampah pada
tempat yang tidak seharusnya yang disebabkan oleh pelaku yang tidak bertanggung
jawab dengan memberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku, serta
senantiasa dapat melakukan kerja sama dan mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri dan pemanfaatan
kembali sampah rumah tangga yang memiliki nilai ekonomis sehingga dapat
mengurangi timbulan sampah.