• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pola Pikir Kebebasan yang Tercermin dalam Tuturan para Tokoh pada Komik Attack on Titan: Kajian Psikolinguistik

    Thumbnail
    View/Open
    Skripsi_NiningNurYanti_Repository.pdf (1.063Mb)
    Date
    2022-12-12
    Author
    YANTI, Nining Nur
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Manga Attack on Titan merupakan manga yang cukup terkenal di seluruh dunia. Manga ini memenangkan penghargaan Kodansha pada tahun 2011. Manga Attack on Titan diterbitkan secara resmi di Indonesia melalui penerbit Level Comics yang merupakan bagian dari PT Elex Media Komputindo. Penelitian ini menganalisis tuturan yang menunjukkan pola pikir kebebasan tokoh-tokoh kubu Yeagerist dan Aliansi dalam komik Attack on Titan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk kebebasan yang tercermin dalam tuturan tokoh-tokoh kubu Yeagerist dan Aliansi pada komik Attack on Titan yang didasari oleh tiga konsep kebebasan yaitu, determinasi, determinasi diri (self-determination), dan indeterminasi atau kehendak bebas (free will). Fokus penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk tuturan tokoh-tokoh kubu Yeagerist pada komik Attack on Titan mengenai kebebasan berdasarkan tiga konsep kebebasan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan dari tokoh-tokoh kubu Yeagerist dan Aliansi dan konteks gambar dalam komik Attack on Titan dari volume 24 sampai volume 33. Metode dan teknik yang digunakan dalam penyediaan data adalah metode simak dengan teknik lanjutan simak bebas libat cakap (SLBC), teknik potret, dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan yaitu metode analisis isi. Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penyajian informal berupa kata-kata biasa. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tiga konsep kebebasan pada kubu Yeagerist dan Aliansi sebagai berikut: (a) Determinasi kubu Yeagerist, Tuturan: Dunia akan berkata bahwa hak asasi manusia tidak berlaku untuk Eldia. (b) Determinasi kubu Aliansi, Tuturan: Kalau tidak menang, kita akan mati. Kalau menang, kita akan hidup. (c) Determinasi diri (self determination) kubu Yeagerist, Tuturan: Daripada kebebasanku direbut orang lain, lebih baik kurebut kebebasan mereka. (d) Determinasi diri (self determination) kubu Aliansi, Tuturan: Aku masih komandan ke-14 pasukan penyelidik. Aku mempersembahkan jantungku demi kebebasan umat manusia. (e) Kehendak bebas (free will) kubu Yeagerist, Tuturan: Aku bebas. Apapun yang kulakukan, apapun yang kupilih, aku memilihnya atas kehendak bebasku. (f) Kehendak bebas (free will) kubu Aliansi, Tuturan: Kami telah menyimpang dari jalan damai, tapi tak ada jalan lain. Berdasarkan tiga konsep kebebasan, tokoh-tokoh dalam kubu Yeagerist dan Aliansi memiliki perbedaan. Determinasi pada kubu Yeagerist merujuk pada kebebasan kaum Eldia yang terbatas karena sejarah kelam masa lalu leluhur mereka sedangkan determinasi pada kubu Aliansi berkaitan dengan perjuangan mereka untuk meraih kebebasan. Determinasi diri (self determination) tokohtokoh pada kubu Yeagerist merujuk pada keinginan membuat sejarah baru yang lebih baik, dan determinasi diri (self determination) tokoh-tokoh kubu Aliansi merujuk pada keinginan menghentikan pembantaian terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Kehendak bebas (free will) pada kubu Yeagerist merujuk pada keinginan melakukan apapun dan bisa bebas memilih tindakan yang dianggap benar atau salah sesuai dengan kehendak diri sendiri, kehendak bebas (free will) pada kubu Aliansi merujuk pada kebebasan untuk memilih tindakan untuk tujuan menyelamatkan umat manusia. Tidak semua tuturan menyebutkan kata ‘bebas’ secara langsung. Beberapa tuturan memiliki makna tersirat yang dapat diketahui konteksnya melalui gambar ekspresi tokoh yang sedang berbicara. Ketika sedang menunjukkan konsep kebebasan determinasi, para tokoh cenderung menunjukkan ekspresi sedih, berbicara dengan menundukkan kepala, dan tidak menatap lawan bicara. Kemudian, untuk konsep kebebasan determinasi diri (self-determination) para tokoh menunjukkan gestur yang kuat, seperti mengepalkan telapak tangan, berdiri di hadapan banyak orang, dan berteriak. Terakhir, pada konsep kehendak bebas (free will), para tokoh menunjukkan gestur memejamkan mata atau menghela napas dalam menentukan pilihan ketika berbicara, dengan demikian, konsep kebebasan pikiran dan bahasa saling terhubung.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117602
    Collections
    • UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge) [2325]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository