Show simple item record

dc.contributor.authorNURFADILLAH, Nisa Afifah
dc.date.accessioned2023-08-07T08:20:14Z
dc.date.available2023-08-07T08:20:14Z
dc.date.issued2023-05-31
dc.identifier.nim191510102002en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117503
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.description.abstractTren peternakan organik mulai diminati karena meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Salah satu yang dihadapi oleh peternak domba organik adalah masalah pakan. Pakan ternak organik harus bersumber dari tanaman organik. Keberadaan pertanian organik di Indonesia belum sebanyak dan merata seperti pertanian non-organik. Salah satu indikator yang digunakan sebagai syarat pakan organik adalah bebas dari pestisida. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek fermentasi terhadap kadar residu dan fraksi serat ransum domba untuk mendukung ketersediaan pakan ternak organik. Perlakuan pada penelitian terdiri dari P1 (non-organik); P2 (organik); P3 (non-organik fermentasi); P4 (organik fermentasi). Bahan pakan yang digunakan berupa jerami, dedak, jagung, polard, garam, tepung ikan, azolla, molasses, sumber kalsium (CaCO3). Bahan pakan non-organik diambil di Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember. Asal bahan pakan organik diantaranya jerami dan dedak (Pertanian organik Lombok Kulon), azolla (budidaya sendiri dengan pupuk organik). Fermentasi dilakukan 21 hari menggunakan starter starbio. Residu pestisida diujikan di Laboratorium Balingtan Pati, Jawa Tengah. Penentuan kadar residu dilakukan beberapa tahapan, pertama ekstraksi, kedua penetapan dan perhitungan. Residu organoklorin dan organofosfat dianalisis menggunakan Gas Chromatography (GC) dengan detektor Flame Photometric Detector (FPD). Fraksi serat diuji di Laboratorium Balai Penelitian Ternak, Bogor, Jawa Barat menggunakan metode Van Soest. Analisis fraksi serat yang diukur yaitu hemiselulosa, selulosa, lignin, kadar Acid Detergent Fiber (ADF) dan Neutral Detergent Fiber (NDF). Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa ransum organik lebih berkualitas dibandingkan ransum non-organik pada saat di fermentasi. Kadar NDF pada P1 (27,27%) lebih tinggi dibandingkan P2 (23,43%) hal ini disebabkan oleh P1 (ransum non-organik). Kadar ADF pada P1 (19,97%) lebih rendah dari pada P2 (20,81%). Hemiselulosa pada P1 (7,30%) lebih tinggi di bandingkan P2 (2,42%) sedangkan selulosa dan lignin pada P2 (10,85%; 5,93%) lebih tinggi dibandingkan P1 (9,86%; 5,73%). Secara keseluruhan, perlakuan fermentasi dapat meningkatkan hampir seluruh kadar fraksi serat pada ransum organik maupun ransum non-organik. Proses fermentasi dalam penelitian ini juga dilaporkan dapat menurunkan residu pada ransum organik maupun non-organik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan fermentasi dapat meningkatkan fraksi serat dan menurunkan residu pestisida.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Desy Cahya Widianingrum, S.Pten_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectFERMENTASIen_US
dc.subjectPETERNAKAN ORGANIKen_US
dc.subjectPAKAN TERNAK ORGANIKen_US
dc.subjectRESIDU PESTISIDAen_US
dc.titlePengaruh Fermentasi Terhadap Kadar Residu Pestisida dan Fraksi Serat Ransum Domba untuk Mendukung Manajemen Pakan Ternak Organiken_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPeternakanen_US
dc.identifier.nidk199012312022032007en_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Desy Cahya Widianingrum, S.Pten_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_08_tanggal 07en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record