Gambaran Budaya Keselamatan Pasien pada Perawat di Ruang Rawat Inap RSU Kaliwates Kabupaten Jember
Abstract
Keselamatan pasien menjadi prioritas dalam aspek pelayanan di rumah sakit sekaligus tuntutan kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Layanan rawat inap merupakan layanan yang dapat diakses oleh pasien ketika membutuhkan bantuan secara menyeluruh dan intensif selama 24 jam. Perawat selaku tenaga kesehatan dengan waktu kerja tertinggi, yakni selama 24 jam secara terus menerus berperan penting dalam implementasi keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan menggambarkan budaya keselamatan pasien pada perawat di ruang rawat inap RSU Kaliwates Kabupaten Jember. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap. Sampel penelitian sebanyak 55 orang dengan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) yang dikeluarkan oleh AHRQ. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan program SPSS 25 yang disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 dimensi yang berada dalam kategori baik dan 2 dimensi berada dalam kategori cukup. Dimensi yang berada dalam kategori cukup adalah respon tidak menyalahkan atas kesalahan yang dilakukan dan perubahan ketentuan jam kerja dan perpindahan pasien. Tercapainya kategori cukup pada dimensi respon tidak menyalahkan disebabkan oleh pernyataan mayoritas perawat bahwa terdapat rasa khawatir apabila setiap kesalahan yang dilakukan akan dijadikan sebagai penilaian kinerja, sedangkan dimensi perubahan ketentuan jam kerja dan perpindahan pasien termasuk dimensi terjadi karena terdapat permasalahan dalam proses pemindahan pasien dari satu unit ke unit lain berupa permasalahan pertukaran informasi antar unit. Kondisi lain yang menyebabkan dimensi ini berada pada kategori cukup adalah tidak tersampaikannya informasi secara detail pada pergantian shift berkaitan dengan proses pelayanan keperawatan. Saran yang direkomendasikan peneliti adalah pemberian reward untuk setiap pelaporan insiden keselamatan pasien dan pelaksanaan pembinaan yang diberikan oleh komite keperawatan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]