Show simple item record

dc.contributor.authorNURWATI
dc.date.accessioned2023-06-18T22:29:10Z
dc.date.available2023-06-18T22:29:10Z
dc.date.issued2020-04-24
dc.identifier.nim150110301053en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116971
dc.descriptionvalidasi_repo_ratna_juni_2023_13 Finalisasi repositori 19 Juni 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractSkripsi ini membahas mengenai penyakit tuberkulosis di Surabaya pada tahun 1937-1942, skripsi ini bertujuan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah kesehatan di Indonesia. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode sejarah yang berfungsi untuk merekonstruksi ulang historiografi, meliputi pencarian sumber, kritik sumber, interpretasi hingga penulisan gagasan. Persoalan dimulai sejak Surabaya menjadi salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dan tumbuh menjadi sebuah kota modern. Perkembangan Surabaya nyatanya berpengaruh terhadap kondisi masyarakat di Surabaya, salah satunya kondisi kesehatan hingga menimbulkan beberapa penyakit seperti penyakit tuberkulosis. Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Penyakit tuberkulosis merupakan salah satu penyakit kronis dalam dunia kesehatan. Adanya penyakit tuberkulosis di Surabaya disebabkan dari buruknya suatu ekologi kota, buruknya ekologi dapat disebabkan oleh perilaku manusia dalam menjaga sebuah kualitas lingkungan di Surabaya. Adanya kematian penduduk yang disebabkan penyakit tuberkulosis memberi catatan khusus bagi kota Surabaya terkait banyaknya angka kematian. Sekitar tahun 1930-an, jumlah kematian yang disebabkan penyakit tuberkulosis mulai mengalami penurunan, kondisi tersebut berlangsung sampai tahun 1937 dengan jumlah kematian sekitar 27 orang. Namun, mulai tahun 1938 sampai tahun-tahun berikutnya bahkan sampai akhir masa kekuasaan kolonial Belanda jumlah kematian yang disebabkan penyakit tuberkulosis mengalami ketidakstabilan.Berbagai upaya pemberantasan penyakit tuberkulosis mulai dilakukan seperti melakukan pembersihan permukiman-permukiman kumuh bahkan memperbaiki masalah sanitasi di wilayah Surabaya, serta mendirikan sebuah yayasan yang bernama Stichting Centraal Vereniging tot Bestrijding der Tuberculose(S.C.V.T.). Adanya yayasan tersebut diharapkan mampu mengurangi jumlah kematian yang disebabkan penyakit tuberkulosis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectTuberkulosisen_US
dc.subjectSejarah Surabayaen_US
dc.subjectEpidemi Tuberkulosisen_US
dc.titlePenyakit Tuberkulosis di Surabaya Tahun 1937-1942en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Sejarahen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Sri Ana Handayani, M. Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. IG Krisnadi, M. Hum.en_US
dc.identifier.validatorIghfirlina & validasi_repo_ratna_juni_2023_13en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record