dc.description.abstract | Biji kakao rakyat Desa Jambewangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur memiliki
kualitas yang masih rendah akibat belum adanya proses pengolahan primer biji kakao melalui
teknologi fermentasi biji kakao. Permasalahan ini menyebabkan harga kakao sangat rendah.
Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan softskill dan hardskill kelompok Tani
Manggar Kencono, Desa Jambewangi dalam menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang
sederhana untuk mendukung kegiatan teknologi pengolahan hulu melalui teknologi fermentasi biji
kakao dengan starter komersial dalam semi automatic fermentor terbuat dari kayu. Metode
pelaksanaan dilakukan dengan sosialisasi dan praktek fermentasi menggunakan semi automatic
fermentor dengan starter komersial Saccharomyces cerevisiae dan bakteri asam laktat
Lactobacillus casei strain Shirota dari minuman yakult. Fermentasi dilakukan selama 4 hari.
Peserta merupakan 25 orang anggota kelompok Tani Manggar Kencono yang berfokus pada
kegiatan budidaya dan pengolahan biji kakao. Teknologi ini dapat meningkatkan kualitas biji
kakao, sehingga biji kakao berpotensi mendapatkan harga ekonomi yang tinggi di pasaran biji
kakao regional dan nasional. Setelah mengikuti kegiatan ini, kelompok Tani Manggar Kencono
dapat mempraktekkannya teknik fermentasi biji kakao secara mandiri. Namun pengaplikasian
teknik fermentasi ini hanya dilaksanakan ketika ada pesanan biji kakao terfermentasi saja yakni
masih dibawah 50% dari total produksi. | en_US |