dc.description.abstract | Keberlanjutan sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan padi, yang masih menjadi bahan pangan utama bagi sebagian besar penduduk
Indonesia, perlu mendapatkan perhatian. Usahatani padi menghadapi berbagai macam risiko dan kondisi ketidakpastian. Risiko tersebut salah
satunya disebabkan oleh faktor alam seperti banjir, kekeringan, dan serangan hama. Perubahan iklim global yang terjadi beberapa tahun belakangan
ini memperburuk dampak bahaya alam. Asuransi pertanian hadir sebagai salah satu cara untuk mengatasi risiko usahatani padi. Namun tingkat
partisipasi petani dapat dikatakan masih rendah. Hal ini dikarenakan jumlah lahan yang diasuransikan belum memenuhi target yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk berpartisipasi dalam
Asuransi Usahatani Padi (AUTP) sebagai Tindakan mitigasi risiko yang dapat dipilih serta telah difasilitasi oleh pemerintah. Penelitian dilakukan
di Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember dengan sampel sebesar 130 petani yang dipilih secara acak. Data primer dikumpulkan melalui
wawancara dengan pengisian kuesioner terstruktur. Data yang terkumpul diolah menggunakan analisis regresi logistik untuk mengetahui faktor
yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat penghindaran risiko, usia,
pengalaman usahatani, luas lahan dan pengalaman gagal panen akibat hama masing-masing memiliki nilai signifikansi uji wald (uji parsial) sebesar
0,000; 0,098; 0,022; 0,002; dan 0,024. Sehingga dapat dikatan bahwa kelima variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani
untuk berpartisipasi dalam AUTP pada taraf kepercayaan 95% dan 90%.. | en_US |