Show simple item record

dc.contributor.authorNURAFIAH, Maulina
dc.date.accessioned2023-06-11T22:39:17Z
dc.date.available2023-06-11T22:39:17Z
dc.date.issued2023-02-24
dc.identifier.nim160210402094en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116779
dc.descriptionFinalisasi repositori 12 Juni 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPenelitian ini mengkaji tentang representasi tragedi 1965 dan peran pers pada masa orde baru yang terdapat dalam novel Kalatidha. Metode penelitian menggunakan analisis kualitatif dengan pendekatan kritik sastra new historicism. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi berupa kata, kalimat, dan paragraf dalam novel, buku pengetahuan, memoir, pidato politik, dan artikel. Hasil penelitian adalah pertama, representasi yang dihadirkan dalam novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma adalah pembunuhan massal yang terjadi sekitar tahun 1965-1966, setelah tragedi pembunuhan enam orang jenderal dan seorang perwira pada malam 30 September 1965. Penangkapan dan penahanan orang-orang yang dianggap anggota PKI dan simpatisannya direpresentasikan oleh Seno Gumira Ajidarma dalam novel Kalatidha. Peristiwa pada malam 30 September 1965 tersebut memiliki fungsi dan kedudukan yang penting dalam menjelaskan dominasi politik dan legitimasi kekuasaan Orde Baru dan sebagai tanda pula berakhirnya kekuasaan Orde Lama. Oleh karenanya, penguasa-penguasa Orde Baru mengupayakan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia pada masa itu untuk menerima ideologi-ideologi melalui mekanisme pembentukan opini publik tentang G30S. Kedua, surat-surat kabar milik TNI-AD, seperti Berita Yudha dan Angkatan Bersendjata, juga terus-menerus mengekspos berita-berita dan opini yang menyudutkan PKI. Hal ini merepresentasikan bahwa pers khususnya Angkatan Bersendjata pro terhadap pemerintah dan melaksanakan tugasnya sebagai penyambung lidah antara pemerintah dan rakyat, pers khususnya koran Angkatan Bersendjata menjadi tunggangan pemerintah dalam memuluskan propagandanya dalam menumpas paham PKI dan menyebarkan berita-berita kekejian dan kebengisan PKI. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji novel yang merepresentasikan sejarah khususnya dengan metode parallel reading antara teks fiksi dan teks non fiksi.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Akhmad Taufiq, S.S., M.Pd. Dosen Pembimbing Anggota : Siswanto, S.Pd., M.A.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectTragedi 1965en_US
dc.subjectOrde baruen_US
dc.subjectNew historicismen_US
dc.titleRepresentasi Tragedi 1965 dan Pers Masa Orde Baru dalam Novel Kalatidha Karya Seno Gumira Ajidharma: Studi Kritik Sastra New Historicismen_US
dc.title.alternativeRepresentation of 1965 Tragedy and Press of New Order in the Kalatidha Novel by Seno Gumira Ajidharma: Study of Literary Critics of New Historicismen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Akhmad Taufiq, S.S., M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Siswanto, S.Pd., M.A.en_US
dc.identifier.validatorratnaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record