dc.description.abstract | Pembelajaran yang dilakukan guru akan cenderung mengacu kepada
materi yang sering diujikan dalam ujian nasional. Akan tetapi hal tersebut akan
berdampak besar terhadap materi lain yang jarang diujikan pada ujian nasional.
Materi yang jarang diujikan tersebut akan diajarkan tidak sama seperti materi
yang sering diujikan, baik dalam waktu pelaksanaan maupun tingkat kedalaman
materi. Hal tersebut membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
sudah ditetapkan cenderung diabaikan.
Masalah rendahnya penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar
memang membutuhkan upaya yang lebih serius. Persiapan yang dilakukan pihak
sekolah sebenarnya sudah ada dengan mengajak masyarakat dan orang tua untuk
bersama-sama bekerja guna mencapai mutu pendidikan yang lebih baik, dalam hal
ini kualitas penguasaan peserta didik dalam pencapaian SK dan KD dalam ujian
nasional.
Penelitian ini berawal dari penelitian besar yang dilakukan secara nasional
yang meliputi seluruh mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional.
Penelitian tersebut dilakukan di wilayah I provinsi Jawa Timur yaitu meliputi kota
Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, dan kabupaten Probolinggo. Penelitian yang
peneliti lakukan ini merupakan bagian dari penelitian besar tersebut tetapi hanya
mengambil satu pokok bahasan yang diutamakan yaitu mata pelajaran Fisika.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan analisis yang mendalam
tentang pencapaian SK dan KD dengan tujuan untuk mendeskripsikan ketercapain
SK dan KD dalam ujian nasional. Analisis ketercapaian SK dan KD menjabarkan
tentang deskripsi ketercapain SK dan KD dalam ujian nasional serta faktor-faktor
yang menyebabkan ketercapaian dan ketidaktercapaian SK dan KD tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode ex
post facto. Populasi yang peneliti ambil adalah 2 SMA negeri dan 1 SMA swasta
yang terletak di kota dan kabupaten yang telah ditetapkan. Responden penelitian
ini adalah guru fisika dan siswa. Siswa pada penelitian ini adalah siswa yang lulus
tahun 2008, 2009, dan 2010. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap
tahun ajaran 2011/2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
angket, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil ujian nasional pada tahun 2008 sampai 2010, secara
umum tahun 2009 mendapatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tahuntahun
lainnya. Rata-rata pada tahun 2009 standar kompetensi yang tingkat
ketercapaiannya ≥ 80% lebih dari 10 SK dan tidak ada SK yang nilainya <60%.
Nilai ketercapaiannya secara rata-rata mencapai 87,54%. Dari tiga tahun
pelaksanaan ujian nasional yaitu dari tahun 2008 sampai 2010 kota Pasuruan
memperoleh nilai ketercapaian yang paling baik dibandingkan 2 daerah lainnya.
Tahun 2008 nilai rata-rata ketercapainnya sebesar 79,43%, tahun 2009 sebesar
90,82%, dan pada tahun 2010 sebesar 83,03%. Hasil ujian tahun 2010 paket A
yang memperoleh nilai rata-rata ketercapaian paling baik adalah kota Pasuruan
sebesar 89,58%, sedangkan paket B yang memperoleh nilai rata-rata ketercapaian
paling baik adalah kabupaten Probolinggo sebesar 80,53%.
Faktor yang menyebabkan tercapainya standar kompetensi dipengaruhi
oleh (1) strategi belajar yang sesuai, (2) etos belajar yang positif, (3) dukungan
keluarga dan lingkungan sekitar, (4) siswa mengikuti les tambahan, (5) belajar
dengan rajin, (6) belajar teori dan latihan soal, (7) kemampuan dan
keprofesionalitas guru yang baik. Faktor yang menyebabkan tidak tercapainya
standar kompetensi antara lain (1) etos belajar yang negatif, (2) sarana dan
prasarana yang kurang mendukung, (3) media pembelajaran yang kurang, (4)
sikap dan persepsi belajar siswa, (5) kemampuan prasyarat yang belum dikuasai,
(6) menghabiskan waktu dengan bermain game. | en_US |