Show simple item record

dc.contributor.authorRIHADI, Adelia Septi
dc.date.accessioned2023-05-09T07:11:38Z
dc.date.available2023-05-09T07:11:38Z
dc.date.issued2022-12-20
dc.identifier.nim180210103091en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115955
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 9 Mei 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractNyamuk Culex sp. biasa dikenal juga sebagai nyamuk rumahan. Gigitan nyamuk Culex dapat menyebabkan gatal-gatal. Nyamuk Culex sp. berperan sebagai pembawa beberapa penyakit misalnya filariasis serta ensefalitis. Penyakit filariasis dapat menyebabkan kecatatan permanen dan mengganggu aktivitas penderita. Upaya pengendalian yang sering kali dilakukan belakangan ini adalah dengan menggunakan larvasida sintetik abate. Penggunaan larvasida sintetik dapat mengakibatkan resistensi dan kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu, perlu adanya solusi lain yang lebih aman dengan cara menggunakan larvasida nabati. Pletekan (Ruellia tuberosa L) dapat menjadi tanaman yang berpotensi sebagai larvasida alami. Daun pada tanaman pletekan menyimpan senyawa-senyawa metabolit sekunder yaitu: saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut merupakan senyawa yang bersifat larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya LC50 toksisitas ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Culex sp. dalam waktu dedah 24 jam. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Toksikologi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember. Pada penlitian ini digunakan larva nyamuk Culex sp. stadium instar III akhir sampai IV awal. Pada tahap uji, digunakan 20 larva pada tiap perlakuan. Perlakuan terdiri dari 6 perlakuan serial konsentrasi ekstrak, 1 kontrol negatif (aquades), dan 1 kontrol postif (abate yang dilarutkan dengan aquades). Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. Setelah 24 jam, dilakukan perhitungan jumlah larva yang mati dan dilakukan pengamatan larva. Penentuan LC50 dilakukan dengan analisis probit menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar LC50 (konsentrasi yang dapat membunuh 50% larva uji) adalah sebesar 710,169 ppm dengan batas bawah 615,231 ppm, dan batas atas 796,157 ppm. Hasil LC50 tersebut menunjukkan bahwa ekstak daun pletekan bersifat toksik terhadap mortalitas larva nyamuk Culex sp. Kematian larva dapat terjadi karena kandungan senyawa daun pletekan yang bersifat toksik bagi larva yaitu saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin. Hasil penelitian tentang toksisitas ekstrak daun pletekan (Ruellia tuberosa L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Culex sp. ini dimuat dalam suatu produk berupa Leaflet. Leaflet yang telah dibuat divalidasi oleh 4 validator yaitu 1 validator ahli media, 1 validator ahli materi yang merupakan Dosen Pendidikan Biologi Universitas Jember, dan 2 pengguna. Berdasarkan validasi, diperoleh nilai 81% dari validator ahli media, 80% dari validator ahli materi, 89% dari pengguna 1, dan 81% dari validator pengguna 2. Berdasarkan hasil validasi tersebut, dapat dikatakan leaflet yang telah dibuat layak digunakan.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes. Dosen Pembimbing Anggota : Hajar Syifa Fiarani, S.Si., M.Si., MCE., CIQnRen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectToksisitas Ekstrak Daun Pletekanen_US
dc.subjectNyamuk Culex spen_US
dc.titleToksisitas Ekstrak Daun Pletekan (Ruellia tuberosa L.) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Culex sp. serta Pemanfaatannya Sebagai Leafleten_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Biologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Dwi Wahyuni, M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2Hajar Syifa Fiarani, S.Si., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorratna_13 Februari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record