Show simple item record

dc.contributor.authorAGUSTINA, Nurul Aini
dc.date.accessioned2023-05-03T07:20:22Z
dc.date.available2023-05-03T07:20:22Z
dc.date.issued2022-11-22
dc.identifier.nim182110101119en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115775
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 3 Mei 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractMenurut WHO, populasi penduduk lansia terus mengalami peningkatan sebesar 727 juta orang (2020) dan diproyeksikan berjumlah 2 miliar orang pada tahun 2050. Proporsi lansia di Indonesia mencapai 10,82% atau sekitar 29,3 juta orang dan Kabupaten Probolinggo dengan penduduk lansia tertinggi berada di Kecamatan Tongas dengan penduduk perempuan lansia sebanyak 4.840 orang. Peningkatan penduduk lansia perempuan disebabkan oleh Usia Harapan Hidup (UHH) lebih panjang dan mampu menyesuaikan perubahan yang terjadi dimasa depan. Peningkatan populasi lansia dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia dikarenakan lansia akan mengalami penurunan status kesehatan, gangguan keseimbangan, timbulnya penyakit degeneratif, dan kondisi ketergantungan pada usia produktif. Umumnya penduduk lansia yang tinggal di wilayah pesisir sebagian besar tidak menerapkan PHBS dengan baik dan memiliki gangguan kesehatan, serta perempuan lansia memiliki peran ganda dalam membantu ekonomi keluarga dengan bekerja dan mengurus rumah tangga. Dalam mengatasi masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup perempuan lansia yang tinggal di wilayah pesisir kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 127 responden perempuan lansia yang terdaftar di posyandu lansia dengan metode pengambilan sampel menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling. Variabel terikat dalam penelitian adalah kualitas hidup perempuan lansia, sedangkan variabel bebas adalah karakteristik sosiodemografi (usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan dan pendapatan) dan dukungan keluarga. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner WHOQOL-OLD. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chisquare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan lansia di wilayah pesisir berusia 60-74 tahun (elderly) sebanyak 100 responden, tidak sekolah sebanyak 70 responden, berstatus janda sebanyak 83 responden, tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan sebanyak 64 responden. Sebagian kecil responden yang memilih bekerja untuk mengisi waktu luang dan menambah penghasilan. Beberapa responden yang bekerja mengeluhkan penyakit akibat kerja sepert pegal linu, pusing dan gatal-gatal. Mayoritas responden mendapatkan dukungan keluarga baik berupa dukungan informasional, penilaian/penghargaan, instrumental dan emosional. Dukungan informasional merupakan dukungan paling sedikit yang diberikan kepada responden dan dukungan instrumental merupakan dukungan tertinggi yang diberikan keluaga kepada lansia. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa responden telah menerapkan beberapa indikator PHBS seperti pemenuhan air bersih yang bersumber dari PDAM/air pompa dan penyediaan jamban sehat keluarga. Sebagian besar responden memiliki kualitas hidup tinggi dikarenakan lansia aktif mengikuti kegiatan sosial, pengajian dan posyandu lansia. Berdasarkan analisis hubungan didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik responden dengan kualitas hidup perempuan lansia yang tinggal di wilayah pesisir terdiri dari usia dengan kualitas hidup (OR=3,750), pendidikan dengan kualitas hidup (OR=0,157), perkawinan dengan kualitas hidup (OR=3,489), pekerjaan dengan kualitas hidup (OR=2,395) dan penghasilan dengan kualias hidup (OR=2,395) dan terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup perempuan lansia pesisir (0,000 ≤ 0,05). Seluruh responden dengan dukungan keluarga kurang baik memiliki kualitas hidup rendah. Saran yang dapat diberikan adalah diharapkan Puskesmas Tongas mampu mengoptimalkan peran kader posyandu lansia dalam memberikan edukasi menggunakan banner atau poster dalam meningkatkan dukungan keluarga dan kualitas hidup. Selain itu, diharapkan keluarga lebih meningkatkan dukungan informasional keluarga, mendukung lansia untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan program lansia atau karang werdha. Diharapkan lansia lebih aktif dalam mengikuti kegiatan sosial guna meningkatkan kualitas hidup lansia.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Andrei Ramani, S.KM., M.Kes Dosen Pembimbing Anggota : Dimas Bagus Cahyaningrat, S.Si., M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGAen_US
dc.subjectKUALITAS HIDUPen_US
dc.subjectPEREMPUAN LANSIAen_US
dc.titleHubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Perempuan Lansia yang Tinggal di Wilayah Pesisir Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggoen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Kesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Andrei Ramani, S.KM., M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dimas Bagus Cahyaningrat, S.Si., M.Sien_US
dc.identifier.validatorKacung-12 Januari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record