Show simple item record

dc.contributor.authorImamah, Sri Wahyu
dc.date.accessioned2023-04-17T01:38:28Z
dc.date.available2023-04-17T01:38:28Z
dc.date.issued2023-02-23
dc.identifier.nim190210103134en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115470
dc.description.abstractBotani ekonomi merupakan disiplin ilmu yang merujuk pada kajian nilai ekonomi suatu tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi adalah tumbuhan mangrove. Tumbuhan mangrove tersebar hampir di seluruh negara salah satunya di negara Indonesia. Menurut Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil tahun 2020, total luasan hutan mangrove di Indonesia mencapai 3.490.000 ha. Hutan mangrove di Indonesia menghasilkan keanekaragaman jenis tumbuhan mangrove yang tinggi. Keberadaan hutan mangrove di Indonesia memiliki manfaat yang dapat dilihat dari segi ekologis maupun ekonomis. Secara ekonomis, fungsi mangrove dapat berasal dari pemanfaatan komoditi sekitar hutan seperti kepiting serta pengolahan tumbuhan mangrove menjadi suatu produk yang bernilai jual tinggi. Namun, pemanfaatan mangrove sering tidak terkendali dan menyebabkan kerusakan serta menurunnya luasan hutan mangrove di Indonesia. Menurut CIFOR, hal tersebut diakibatkan oleh aktivitas deforestasi hutan mangrove secara besar-besaran. Agar kerusakan hutan mangrove di Indonesia tidak semakin parah, diperlukan upaya konservasi mangrove. Salah satu daerah yang memanfaatkan tumbuhan mangrove secara ekonomi dan diiringi dengan upaya konservasi hutan mangrove adalah Desa Penunggul Kabupaten Pasuruan. Desa Penunggul memiliki luas hutan mangrove yang tinggi di Kabupaten Pasuruan. Informasi terkait botani ekonomi dan upaya konservasi mangrove di Desa Penunggul ditulis dalam bentuk buku ilmiah populer agar dapat dibaca oleh masyarakat luas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat empat spesies tumbuhan mangrove di Desa Penunggul Kabupaten Pasuruan yang dilihat dari perbedaan ciri-ciri secara morfologis. Empat spesies tumbuhan mangrove tersebut terdiri dari Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Avicennia alba, dan Avicennia marina, keempat spesies tersebut juga dikembangkan dalam program pembibitan. Nilai ekonomi mangrove yang berada di Desa Penunggul terdiri dari usaha pembibitan tumbuhan mangrove, produk keripik mangrove, penjualan biota laut yang berhabitat di sekitar hutan mangrove, serta pengembangan ekowisata. Untuk upaya konservasi yang dilakukan di desa Penunggul adalah dengan program pembibitan tumbuhan mangrove yang bertujuan untuk tetap melestarikan hutan mangrove di Desa Penunggul dan membantu rehabilitasi hutan mangrove di beberapa daerah pesisir pantai. Pembibitan mangrove sebagai upaya konservasi dapat dikatakan cukup berhasil dengan dilihat dari banyaknya daerah yang memesan bibit di Desa Penunggul untuk upaya rehabilitasi hutan mangrove. Selain itu, buku ilmiah populer yang berjudul Optimalisasi Peranan Ekonomis Mangrove di Desa Penunggul Kabupaten Pasuruan yang bertujuan untuk mensosialisasikan informasi dari penelitian mendapatkan rata-rata nilai validasi adalah 86,3% yang masuk dalam kategori validitas sangat valid dan dapat digunakan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectBotani, Ekonomi, Mangrove, Konservasien_US
dc.titleBotani Ekonomi Mangrove dan Kontribusinya dalam Program Konservasi di Desa Penunggul Kabupaten Pasuruan serta Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populeren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Biologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dra. Pujiastuti, M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Iis Nur Asyiah, S.P., M.P.en_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 17 April 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record