Show simple item record

dc.contributor.authorSYAHBANI, Irma Nur
dc.date.accessioned2023-04-13T06:31:39Z
dc.date.available2023-04-13T06:31:39Z
dc.date.issued2022-08-25
dc.identifier.nim181510901016en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/115289
dc.descriptionFinalisasi repositori 13 April 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPembangunan pertanian merupakan sebuah upaya pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan ketersediaan pangan nasional, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan pendapatan nasional melalui ekspor produk pertanian (Izmi et al, 2021). Peran penyuluh sangat diperlukan dalam pengembangan usahatani petani untuk memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia. Salah satu kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yaitu komoditas hortikultura. Komoditas hortikultura yang memiliki prospek agribisnis yang baik salah satunya yaitu buah naga. Salah satu wilayah di Kabupaten Banyuwangi yang berpotensi dalam pengembangan buah naga yaitu di Kecamatan Sempu. Potensi pengembangan usaha komoditas buah naga sangat menjanjikan, hal ini karena peluang pasar untuk komoditas buah naga terbuka lebar ditandai dengan banyaknya permintaan pasar untuk buah naga (Syam, 2019). Permintaan pasar yang banyak merupakan tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan ekonomi petani. Peningkatan hasil produksi buah naga dari segi budidaya dan kualitas dilakukan agar kebutuhan buah naga tercukupi (Emil, 2011). Teknik budiaya yang sudah diterapkan petani untuk meningkatkan hasil produksi buah naga adalah penyemprotan terhadap buah dengan zat pengatur tumbuh. Petani buah naga banyak yang menggunakan ZPT GA3 atau para petani lebih mengenal dengan sebutan gibro. Petani menggunakan gibro karena dapat meningkatkan ukuran buah, sehingga ukuran buah menjadi besar dan menambah bobot buah naga (Ramadhan et al, 2019). Upaya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang berlebih dalam budidaya buah naga yaitu dengan penerapan GAP. Penerapan GAP perlu dilengkapi dengan tersedianya SOP budidaya komoditas buah naga sebagai panduan petani dalam melakukan usahatani di lahan masing-masing. Penerapan GAP oleh petani akan terlaksana dengan baik apabila penyuluh pertanian berperan penting untuk mewujudkannya. Peranan penyuluh pertanian untuk mewujudkan penerapan GAP buah naga oleh petani adalah memperbaiki pola pikir petani melalui pelaksanaan penyuluhan terkait GAP (Agustina et al, 2017). Penerapan GAP sudah dilakukan pada usahatani buah naga di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu sejak tahun 2015. Petani yang mengikuti SL GAP buah naga yaitu petani yang tergabung sebagai anggota kelompok tani Pucangsari di Desa Jambewangi berjumlah 25 orang. Saat ini lahan atau kebun usaha petani Desa Jambewangi yang telah ter registrasi memenuhi persyaratan GAP buah naga yakni berjumlah 32 petani. Penerapan GAP buah naga dianggap kurang maksimal, karena dapat diketahui bahwa belum banyak petani buah naga yang menerapkan kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan di buku panduan SOP GAP dengan optimal. Kendala yang muncul disebabkan oleh kebiasaan petani yang menggunakan gibro untuk memperbesar ukuran buah naganya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran penyuluh pertanian dalam penerapan GAP pada usahatani buah naga di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Penentuan daerah penelitian menggunakan purposive method yakni di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Metode penelitian menggunakan kualitatif. Metode penentuan informan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Peran penyuluh pertanian dalam penerapan GAP pada usahatani buah naga di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu memiliki 5 peran yakni sebagai pembimbing petani, organisator, dinamisator, pelatih teknis, dan jembatan penghubung antara petani dengan lembaga penelitian dan lembaga terkait lainnya. Peran penyuluh sebagai pembimbing petani yaitu mendampingi dan membimbing petani dalam budidaya buah naga agar sesuai dengan SOP GAP pada saat perkumpulan kelompok tani maupun kunjungan ke lahan atau anjangsana dan juga membantu untuk mencarikan solusi terkait permasalahan yang sedang dialami petani pada usahatani buah naganya. Peran penyuluh sebagai organisator yakni mengembangkan kelompok tani dengan cara mengadakan pertemuan kelompok secara rutin dan menyampaikan informasi terkait pertanian khususnya buah naga, serta mengorganisir petani agar mau untuk mengikuti kegiatan yang ada di kelompok tani. Selanjutnya peran penyuluh sebagai dinamisator yaitu mendorong dan mempengaruhi pengurus agar dapat menjalankan masing-masing tugasnya di kelompok tani serta memberikan semangat dan motivasi kepada petani agar aktif di kelompok tani dengan memberikan gambaran-gambaran petani maupun kelompok tani lain yang sudah lebih berkembang dan mandiri. Peran penyuluh sebagai pelatih teknis yaitu menyampaikan materi dan juga mempraktekkannya secara langsung dan juga membantu secara teknis untuk mengatasi permasalahan yang ada di lahan petani. Peran penyuluh sebagai jembatan penghubung antara petani dengan lembaga penelitian dan lembaga terkait yaitu penyuluh menjembatani antara lembaga penelitian dari Perguruan Tingii dengan kelompok tani, kemudian menjembatani aspirasi petani untuk disampaikan ke Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi. Penyuluh juga mensosialisasikan program dari Dinas Pertanian kepada petani, serta membantu untuk menghubungkan antara lembaga pemasaran seperti nusa fresh, sayur box, indomarco dan carefour dengan kelompok tani.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi : Dr. Ir. Sri Subekti., M. Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPERAN PENYULUH PERTANIANen_US
dc.subjectGAP (GOOD AGRICULTURE PRACTICE)en_US
dc.subjectUSAHATANI BUAH NAGAen_US
dc.titlePeran Penyuluh Pertanian dalam Penerapan GAP (Good Agriculture Practice) pada Usahatani Buah Naga di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPenyuluhan Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Sri Subekti, Msien_US
dc.identifier.validatorKacung-12 Januari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record