dc.description.abstract | Pemilahan, pengumpulan, penampungan sementara, pengangkutan serta
pemusnahan limbah medis merupakan kunci untuk melaksanakan pengelolaan limbah
medis. Pengelolaan limbah medis Puskesmas di Kabupaten Jember terdapat kendala,
yaitu terkadang terjadi penumpukan limbah, peran petugas belum dilaksanakan sesuai
dengan tugas dan fungsi pokok masing-masing sehingga masih terdapat adanya
limbah yang belum tertangani secara serius dan pengelolaan limbah medis di
Puskesmas masih belum bisa disebut sempurna dikarenakan belum lengkapnya sarana
dan prasarana yang ada. Selain itu, pengelolaan yang dilakukan belum memenuhi
persyaratan sistem pengelolaan limbah dan dilaksanakan sesuai dengan aturan yang
berlaku di Puskesmas tersebut.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan
dengan judul: analisis sistem pengelolaan limbah medis Puskesmas di Kabupaten
Jember dengan rumusan masalah: Bagaimanakah hubungan antara pengetahuan dan
sikap petugas perawat dan pengelola sampah (cleaning service) dengan pelaksanaan
pengelolaan limbah medis, Bagaimana perbedaan pelaksanaan sistem pengelolaan
limbah medis Puskesmas yang ada di perkotaan dan pedesaan?
Jenis penelitian ini adalah survei analitik berdasarkan waktunya menggunakan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam peneliti an ini adalah
dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu dari populasi
terlebih dahulu dibagi atas kelompok berdasarkan area atau cluster. Kemudian dipilih
lagi anggota unit dari sampel cluster dengan tehnik one stage culster sampling
dengan alokasi proporsional, dengan jumlah PSU (Primary Sample Unit) sebanyak 7 Puskesmas di perkotaan dan pedesaan dengan jumlah sampel sebanyak 17 petugas
perawat dan 10 petugas pengelola sampah (cleaning service). Pengambilan data
dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner dan
observasi. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan uji korelasi
Spearmen dan Mann Whitney dengan α = 0,05.
Hasil Penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan petugas perawat dengan pelaksanaan pengelolaan limbah medis dengan
p value = 0,037; ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan petugas pengelola
sampah (cleaning service) dengan pelaksanaan pengelolaan limbah medis dengan p
value = 0,010; ada hubungan yang signifikan sikap petugas perawat dengan
pelaksanaan pengelolaan limbah medis dengan p value = 0,010; ada hubungan yang
signifikan petugas pengelola sampah (cleaning service) dengan pelaksanaan
pengelolaan limbah medis dengan p value = 0,035; ada perbedaan pelaksanaan
pengelolaan limbah medis oleh petugas perawat antara Puskesmas di perkotaan dan
pedesaan dengan p value = 0,016; ada perbedaan pelaksanaan pengelolaan limbah
medis oleh petugas pengelola sampah (cleaning service)antara Puskesmas di
perkotaan dan pedesaan dengan p value =0,036.
Berdasarkan hasil ini, diharapkan pihak Puskesmas di Kabupaten Jember baik
di perkotaan dan pedesaan memberikan pengarahan, membimbing, dan mengawasi
petugas perawat dan pengelola sampah (cleaning service) dalam pelaksanaan
pengelolaan limbah medis, khususnya dalam peningkatan pengetahuan dan sikap
petugas perawat dan pengelola sampah (cleaning service) terhadap pelaksanaan
pengelolaan limbah medis yang sesuai peraturan. | en_US |