Penerapan Manajemen Pra Kebakaran di SD Muhammadiyah 4 Surabaya
Abstract
Risiko kebakaran di gedung sekolah berada pada klasifikasi 7 menurut
Permenakertrans No 20/PRT/M/2009, risiko tersebut menjadi lebih berbahaya karena
sekolah merupakan tempat pelaksanaan proses belajar mengajar dimana penghuni
sekolah adalah kelompok yang memiliki kerentanan sosial yaitu anak-anak.
Penerapan manajemen pra kebakaran penting untuk dilakukan karena hal tersebut
bertujuan untuk membatasi probabilitias kejadian kebakaran dan menurunkan
kerentanan penghuni sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
bersama UNICEF menerbitkan Modul Sekolah Aman yang menyebutkan bahwa
fasilitas sekolah aman perlu dilengkapi dengan sistem proteksi aktif. NFPA 101
menyatakan bahwa para guru di sekolah perlu mendapatkan pelatihan serta simulasi
tanggap darurat kebakaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mempermudah
mereka mengevakuasi diri sendiri dan para siswa apabila terjadi kebakaran di
sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat penerapan sarana
penyelamatan jiwa, sistem proteksi aktif kebakaran, dan tingkat kesiapsiagaan
sekolah dan guru di SD Muhammadiyah 4 Surabaya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian evaluatif menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan membandingkan kondisi sarana penyelamatan jiwa dan sistem
proteksi aktif kebakaran pada 3 gedung milik SD Muhammadiyah 4 Surabaya
dengan standar yang berlaku yakni SNI, NFPA 101, dan Peraturan Menteri dengan
bantuan 2 orang informan dari divisi sarana prasarana. Penelitian ini juga
mengevaluasi kesiapsiagaan sekolah dan guru dalam menghadapi kebakaran dengan
informan Wakil Kepala Sekolah Bagian AIK, SDI, dan Sarana Prasarana serta 46
responden guru menggunakan standar LIPI-UNESCO (2006).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan sarana penyelamatan jiwa di
SD Muhammadiyah 4 Surabaya yakni sarana jalan keluar sebesar 73,75%, petunjuk arah sebesar 42,86%, pintu darurat sebesar 27,28%, tangga darurat sebesar 33,34%,
lampu darurat sebesar 33,34%, titik kumpul sebesar 80%, sehingga rata-rata
penerapan sarana penyelamatan jiwa adalah 48,42% yang termasuk dalam kategori
kurang. Tingkat penerapan sistem proteksi aktif kebakaran di SD Muhammadiyah 4
Surabaya yakni detektor kebakaran sebesar 53,34%, alarm kebakaran sebesar
39,17%, APAR sebesar 47,38%, hidran sebesar 80%, sehingga rata-rata penerapan
sistem proteksi aktif kebakaran adalah 54,97% yang termasuk dalam kategori cukup.
Tingkat kesiapsiagaan sekolah yakni kebijakan dan panduan sekolah sebesar 30%,
rencana tanggap darurat kebakaran sekolah sebesar 63,64%, sistem peringatan dini
kebakaran sekolah sebesar 33,34%, mobilisasi sumber daya sebesar 62,5%, sehingga
tingkat kesiapsiagaan sekolah menghadapi kebakaran sebesar 50,04% yang termasuk
kategori kurang siap. Tingkat kesiapsiagaan guru yakni pengetahuan dan sikap
sebesar 85,75%, rencana tanggap darurat kebakaran sebesar 79,21%, sistem
peringatan dini kebakaran sebesar 98,48%, mobilisasi sumber daya sebesar 59,81%,
sehingga tingkat kesiapsiagaan guru menghadapi kebakaran sebesar 83,46% yang
termasuk kategori sangat siap.
Saran yang dapat diberikan untuk SD Muhammadiyah 4 Surabaya adalah
memindahkan dekorasi yang mengganggu sarana jalan keluar, menyediakan petunjuk
arah jalan keluar di seluruh gedung dengan ukuran yang tepat dan dilengkapi
pencahayaan yang diperlukan, menyediakan lampu darurat dengan sumber energi
baterai di seluruh gedung, mengadakan inspeksi rutin terhadap detektor kebakaran
setiap 3 dan 6 bulan sekali, mengadakan inspeksi mingguan, bulanan, dan tahunan
terhadap alarm kebakaran, melengkapi tanda pemasangan APAR di seluruh gedung,
melakukan inspeksi APAR rutin 6 bulan sekali dan mengganti APAR yang
kadaluarsa, membuat peta jalur evakuasi, menyimpan data rekaman inspeksi dalam
bentuk digital, membuat dan mensosialisasikan prosedur evakuasi, membentuk
gugus siaga bencana, mengadakan pelatihan dan simulasi bencana kebakaran untuk
warga sekolah, membuat salinan dokumen penting, mengintegrasikan materi
kebencanaan pada mata pelajaran yang relevan, dan mengadakan ekstrakulikuler
kebencanaan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]