Show simple item record

dc.contributor.authorWAHYUNINGSIH, Sri
dc.contributor.authorHAYATI, Nurul
dc.contributor.authorFIBRIANSARI, Rizeki Dwi
dc.contributor.authorULFA, Maria
dc.date.accessioned2023-04-11T05:32:30Z
dc.date.available2023-04-11T05:32:30Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114888
dc.description.abstractPasca-sectio caesarea (SC), pasien diharapkan melakukan mobilisasi secara bertahap untuk mencegah bahaya fisiologis dan psikologis yang mungkin dapat terjadi. Namun, masih sedikit informasi yang melaporkan tentang pelaksanaan mobilisasi dini di lapangan. Tujuan penelitian: Menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien pascaSC, khususnya pada aspek hambatan mobilitas fisik. Keluhan utama: Pasien 1 (21 tahun) ditemani suami datang ke RS atas rujukan puskesmas. Mereka sudah memahami bahwa harus melahirkan secara SC karena panggul sempit. Selanjutnya, dilakukan operasi SC dengan anestesi lumbal, insisi melintang, luka ± 10 cm. Pasien 1 mengalami anemia sehingga dilakukan transfusi darah. Pasien 2 (32 tahun), datang ke RS ditemani suami, dirujuk karena panggul sempit dari puskesmas, kemudian dilakukan operasi SC dengan anestesi lumbal, insisi melintang, luka ± 10 cm. Pengkajian melalui wawancara, obervasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Hasil: Intervensi untuk mobilisasi dilakukan setelah tindakan operasi selesai secara bertahap selama tiga hari perawatan. Hari pertama dilakukan pemberian informasi dan ambulasi awal di tempat tidur. Hari kedua pengaturan posisi semi-fowler, membantu perpindahan, latihan keseimbangan berdiri, berjalan. Hari ketiga pasien melakukan aktivitas mandiri tanpa bantuan, penyuluhan perawatan di rumah setelah operasi. Diskusi: Peran perawat pada pasien dengan melakukan mobilisasi secara bertahap serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain dapat mendukung percepatan pasien melakukan tindakan mobilisasi secara mandiri. Simpulan: Perawat perlu meningkatkan mobilisasi pasien secara bertahap dengan memerhatikan faktor ibu dan keluarga. Perawat disarankan meningkatkan pengetahuan, misalnya mengenai ERAC dan dalam proses asuhan keperawatan menggunakan rangkaian standar pelayanan untuk penyelenggaraan praktik keperawatan di Indonesia, yaitu SDKI, SIKI, SLKI, dan SPO.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesiaen_US
dc.subjectmobilisasi dinien_US
dc.subjectsectio caesariaen_US
dc.titleMobilisasi Bertahap Pasca-Sectio Caesaria : Studi Kasus di RSUD dr. Haryoto Lumajangen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record