Dinamika Stasiun Penyeberangan Ketapang 1970-1986
Abstract
Skripsi ini mengkaji tentang dinamika Stasiun Penyeberangan Ketapang pada
periode tahun 1970 sampai 1986. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini yaitu
(1) Apa latar belakang dibangunnya Stasiun Penyeberangan Ketapang, (2)
Bagaimana aktivitas yang dilakukan oleh Stasiun Penyeberangan Ketapang pada
tahun 1970-1986, dan (3) Apa dampak dari keberadaan Stasiun Penyeberangan
Ketapang terhadap masyarakat. Sebagai studi sejarah, metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan
historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekonomi jasa menurut Philip
Kotler serta menggunakan teori pertumbuhan ekonomi menurut W. W. Rostow.
Berdasarkan hasil penelitian dijelaskan bahwa latar belakang dibangunnya Stasiun
Penyeberangan Ketapang tidak terlepas dari peran perusahaan kereta api nasional
(PJKA) yang menjadi jembatan atas dibangunnya sarana angkutan penyeberangan
feri pertama di Selat Bali pada tahun 1970. Pembangunan ini dilakukan karena
imbas dari permasalahan yang terjadi pada Pelabuhan Banyuwangi yang tidak dapat
lagi menampung besarnya kebutuhan penyeberangan antar pulau. Keberadaan
Stasiun Penyeberangan Ketapang sebagai perusahaan yang menawarkan jasa
angkutan penyeberangan antar pulau Jawa-Bali menjadi jawaban atas kendala yang
terjadi pada arus penyeberangan Jawa-Bali dengan kapasitas dan prasarana yang
dimiliki sehingga memudahkan kebutuhan mobilitas penumpang dan barang di
Selat Bali. Dampak yang cukup besar tersebut terhadap perkembangan transportasi
di wilayah Selat Bali, membuktikan bahwa peran PJKA sebagai perusahaan yang
mengelolah stasiun penyeberangan sangat penting dan diharapkan dapat
meningkatkan sektor sosial ekonomi yang ada di wilayah tersebut.