Show simple item record

dc.contributor.authorRIZALDI, Deny Azhar
dc.date.accessioned2023-04-10T03:28:06Z
dc.date.available2023-04-10T03:28:06Z
dc.date.issued2023-01-19
dc.identifier.nim191510601046en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114678
dc.description.abstractPupuk merupakan input produksi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bagi tanaman. Pupuk jika ditinjau dari pengadaannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu pupuk subsidi dan pupuk nonsubsidi. Pupuk subsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya mendapatkan bantuan atau subsidi dari pemerintah, sedangkan pupuk nonsubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya diluar dari program pemerintah. Ketersediaan pupuk subsidi sering mengalami keterlambatan dikarenakan masih banyak permasalah yang ditemukan dalam proses pengadaan dan penyalurannya. Ketersediaan pupuk subsidi yang terbatas akan berakibat kepada perilaku yang dilakukan oleh setiap petani dan berpengaruh teradap risiko produksi dan pendapatan yang diterima petani. Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang menjadi sentra produksi padi di Jawa Timur. Hal tersebut dapat dilihat dari total produksi padi di Kabupaten Jember yang termasuk ke dalam empat daerah dengan tingkat produksi tertinggi di Jawa Timur. Salah satu daerah di Kabupaten Jember yang memiliki tingkat produksi tinggi diantaranya yaitu Kecamatan Sumberbaru. Produksi padi di Kecamatan Sumberbaru tahun 2021 memiliki tingkat produksi tertinggi di Kabupaten Jember. Ketersediaan pupuk subsidi yang disalurkan perlu diperhatikan mengingat Kabupaten Jember khususnya Kecamatan Sumberbaru termasuk daerah dengan produksi padi yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai perilaku petani terhadap ketersediaan pupuk subsidi, untuk mengetahui besaranya risiko produksi dan pendapatan petani serta faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap risiko produksi dan pendapatan petani padi di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember. Penentuan lokasi menggunakan purposive method, dan data yang digunakan yaitu data primer dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner. Metode yang digunakan yaitu statistik deskriptif, analisisk risiko dan regresi berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan purposive sampling dengan pertimbangan tertentu, metode penentuan jumlah informan menggunakan rumus Taro Yamane. Hasil analisis diperoleh bahwa perilaku petani terhadap ketersediaan pupuk subsidi tergolong kategori tinggi, dimana tingkat pengetahuan petani mengenai jenis pupuk subsidi yang disalurkan, jumlah yang diperoleh, harga pupuk subsidi, harga pupuk nonsubsidi, tempat pembelian pupuk subsidi, pengetahuan terhadap informasi ketersediaan dan informasi distribusi mayoritas petani telah mengetahui ketersediaan pupuk di kios. Indikator perilaku dilihat dari sikap petani mengenai ketersediaan pupuk subsidi termasuk kategori rendah. Kesenangan mengenai tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat mutu dan distribusi pupuk subsidi mayoritas petani menunjukkan sikap tidak senang. Perilaku petani dilihat dari kemampuan cenderung mengganti kepada pupuk nonsubsidi ketika ketersediaan pupuk subsidi di kios tidak tersedia. Hasil analisis koefisien variasi (CV) untuk risiko produksi sebesar 0,76 sedangkan untuk risiko pendapatan sebesar nilai koefisisen variasi (CV) sebesar 0,93. Hal tersebut menunjukkan bahwa risiko produksi dan pendapatan yang dihadapi petani di Desa Rowo Tengah tergolong tinggi. Besarnya risiko produksi dan pendapatan diakibatkan karena terjadinya serangan hama dan penyakit serta dipengaruhi ketersediaan pupuk yang sering mengalami kehabisan stok. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap risiko produksi diantaranya variabel luas lahan, pupuk urea, pupuk phonska dan tenaga kerja. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap risiko pendapatan diantaranya biaya benih, biaya urea dan biaya tenaga kerja. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu: 1) Perilaku petani dilihat dari tingkat pengetahuan mengenai ketersediaan pupuk subsidi tergolong tinggi, perilaku petani dilihat dari sikap mengenai ketersediaan pupuk subsidi tergolong rendah, dan perilaku petani dilihat dari kemampuan cenderung mengganti kepada pupuk nonsubsidi. 2) Risiko produksi yang dihadapi petani tergolong tinggi dengan nilai CV 0,76 dan untuk risiko pendapatan juga tinggi dengan nilai CV 0,93. 3) Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap risiko produksi diantaranya variabel luas lahan, pupuk urea, pupuk phonska dan tenaga kerja. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap risiko pendapatan diantaranya biaya benih, biaya urea dan biaya tenaga kerja.en_US
dc.description.sponsorshipAhmad Zainuddin, S.P., M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPUPUK SUBSIDIen_US
dc.subjectPERILAKUen_US
dc.subjectRISIKOen_US
dc.subjectPRODUKSIen_US
dc.subjectPENDAPATANen_US
dc.titlePengaruh Ketersediaan Pupuk Subsidi terhadap Perilaku, Risiko Produksi dan Pendapatan Petani Padi di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Ahmad Zainuddin, S.P., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record