dc.description.abstract | Sidomulyo merupakan salah satu desa di Kecamatan Silo yang
mengembangkan usaha perkebunan kopi rakyat. Petani kopi Desa Sidomulyo
mengintegrasikan pengelolaan lahan dengan menanam berbagai jenis tanaman
keras sebagai penaung tanaman kopi. Keunggulan kompetitif dalam sistem ini
adalah kemampuan petani dalam mengintegrasikan tanaman tahunan, semusim dan
ternak. Pengintegrasian usaha pertanian tanaman tahunan, semusim dan ternak
dilakukan untuk menambah pendapatan keluarga petani kopi. Diperlukan penilaian
untuk mengetahui efektivitas dan kelayakan usaha pertanian tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui: (1) profil usaha pertanian terpadu yang dilaksanakan
oleh petani kopi di Desa Sidomulyo, (2) keuntungan dari usaha pertanian terpadu
yang dilaksanakan oleh petani kopi di Desa Sidomulyo, (3) efisiensi biaya pada
masing-masing usaha pertanian terpadu yang dilaksanakan oleh petani kopi di Desa
Sidomulyo, dan (4) kontribusi usahatani kopi terhadap pendapatan keluarga petani
kopi di Desa Sidomulyo.
Lokasi penelitian dipilih dengan metode disengaja (purposive methods)
yaitu di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember dengan pertimbangan
terdapat banyak petani kopi yang menerapkan usaha pertanian terpadu khususnya
memadukan usahatani kopi, tanaman tahunan, tanaman semusim dan ternak
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan analitik. Data yang
digunakan yaitu data primer yang bersumber dari anggota Kelompok Tani
Sidomulyo I dan data sekunder yang berasal dari instansi terkait. Analisis data pada
permasalahan pertama secara deskriptif, permasalahan kedua menggunakan analisis
pendapatan dan uji F, permasalahan ketiga menggunakan analisis R/C Ratio dan uji
F serta permasalahan keempat menggunakan analisis kontribusi.
viii
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat empat pola usaha
pertanian terpadu yaitu (I) tanaman kopi, tahunan, semusim dan ternak, (II)
tanaman kopi, tahunan dan semusim, (III) tanaman kopi, tahunan dan ternak serta
(IV) tanaman kopi dan tahunan. Usaha pertanian terpadu pola (I), (II), dan (III)
diusahakan oleh petani kopi rata-rata umur 43 - 51 tahun dengan pengalaman
berusahatani kopi rata-rata selama 1 - 32 tahun dan usaha terpadu selama 1 - 16
tahun serta rata-rata berpendidikan SD, sedangkan usaha pertanian terpadu pola
(IV) diusahakan oleh petani kopi rata-rata umur 25 – 33 tahun dengan pengalaman
berusahatani kopi rata-rata selama 1 – 8 tahun dan tidak menerapkan usaha terpadu
serta rata-rata berpendidikan SMA, (2) pendapatan pada masing-masing pola usaha
pertanian terpadu tidak berbeda secara nyata. Pendapatan pada masing - masing
pola usaha pertanian terpadu dari yang tertinggi ke yang terendah yaitu pola (I) Rp
30.319.110,00, pola (II) Rp 30.285.167,00, pola (III) Rp 27.300.439,00 dan pola
(IV) Rp 11.052.000,00, (3) pola usaha pertanian terpadu yang dijalankan oleh
petani kopi di Desa Sidomulyo secara keseluruhan layak untuk diusahakan karena
nilai R/C rationya lebih dari 1 dan berbeda secara nyata. Nilai R/C ratio pada
masing - masing pola usaha pertanian terpadu dari yang tertinggi ke yang terendah
yaitu pola (IV) 3,94, pola (II) 2,14, pola (I) 2,12 dan pola (III) 1,91, (4) kontribusi
pendapatan usahatani kopi tertinggi pada usaha pertanian terpadu pola (IV) sebesar
Rp 10.326.286,00. | en_US |