dc.description.abstract | Teori graf merupakan salah satu cabang matematika aplikasi yang banyak
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Graf adalah bentuk representasi dari
beberapa objek beserta hubungannya, dengan memisalkan objek-objek tersebut
sebagai suatu titik atau noktah (vertex), sedangkan hubungan antara objek
dinyatakan dengan garis atau sisi (edge). Sampai saat ini berbagai macam
topik penelitian terkait graf telah banyak ditemukan dan diantara topik-topik
tersebut, pelabelan merupakan satu dari sekian banyak topik penelitian yang
pengembangannya cukup populer. Ada berbagai macam jenis pelabelan yang
telah diperkenalkan. Salah satunya adalah pelabelan total sisi irregular, yaitu
pemberian label bilangan bulat positif (label ini boleh dipakai berulang) pada
setiap elemen suatu graf dengan memperhatikan bobot sisi (jumlah label dari
sisi dan 2 titik yang bertetanggaan) yang harus berbeda. Pelabelan total sisi
irregular tampak mudah diterapkan pada berbagai macam graf karena label
yang diberikan boleh berulang meski bobotnya harus berbeda. Namun, permasalahan
yang perlu dikaji dalam pelabelan total sisi irregular ini, yaitu bagaimana
melabeli graf tersebut sedemikian hingga nilai bilangan bulat positif terbesar
yang dijadikan label adalah seminimum mungkin. Bilangan bulat positif
terbesar ini dinamakan total edge irregularity strength dan dinotasikan dengan
tes(G). Adapun aplikasi dalam kehidupan nyata yang mirip dengan pelabelan
jenis ini yaitu tentang penentuan biaya total pendistribusian barang produksi
suatu perusahaan dalam skala sangat besar.
Berbagai macam Penelitian tentang pelabelan total sisi irregular sebelumnya
sudah pernah dilakukan pada beberapa graf, namun masih terdapat begitu
banyak famili graf yang belum tersentuh pelabelan jenis ini. Diantaranya
vii
adalah graf antiprisma (A
) dengan n ¸ 3, yaitu suatu graf reguler berderajat 4
dengan jumlah titik 2n dan jumlah sisi 4n. Tersusun atas n-siklus luar x
n
¢ ¢ ¢x
n
dan n-siklus dalam y
dan antara siklus luar dengan siklus dalam
dihubungkan oleh sekumpulan jari-jari (x
1
y
2
y
3
¢ ¢ ¢ y
n
i
y
i
), dan (x
) untuk i =
1; 2; 3; : : : ; n. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa nilai
(tes) graf antiprisma tunggal dan gabungannya, baik yang isomorfis maupun
non-isomorfis.
i
y
1+i (mod n)
Penelitian ini diawali dengan menentukan nilai batas bawah dan batas
atas dari tes graf yang akan diteliti dengan menerapkan teorema dasar pelabelan
total sisi irregular yakni d
jEj+2
3
e · tes(G) · jEj, dengan tujuan untuk
menentukan rentang nilai tes(G) yang memungkinkan untuk digunakan
dalam melabeli graf antiprisma. Selanjutnya melabeli dan menentukan formulasi
dari pelabelan total sisi irregulernya sedemikian hingga bobot setiap
sisinya berbeda. Berdasarkan rentang nilai tes(G) pada teorema dasar dan formulasi
label tersebut kemudian didapatkan suatu teorema yang berlaku pada
graf yang telah diteliti.
Sesuai dengan tujuan dan hasil dalam penelitian ini, ditemukan beberapa
teorema baru mengenai nilai tes dari pelabelan total sisi irreguler pada graf
antiprisma yaitu:
1. tes(A
2. tes(sA
3. tes(
S
n
) = d
n
) = d
s
k=1
A
n
4n+2
3
k
e, untuk n ¸ 3.
4sn+2
3
) = d
e, untuk s ¸ 1 dan n ¸ 3.
4
P
s
k=1
n
+2
3
k
e, untuk n ¸ 3, 1 · k · s dan s ¸ 1. | en_US |