Perubahan Fisik Pahat (Tool Deterioration) pada Pembubutan Baja AISI 4340 dengan MQL (Minimum Quantity Lubrication)
Abstract
Cutting fluid merupakan cairan pendingin yang digunakan dalam proses pemotongan logam, sehingga panas yang ditimbulkan oleh proses pemotongan logam akan terkontrol dengan baik. Cutting fluid memiliki fungsi sebagai cairan pendingin sekaligus pelumas yang berguna untuk tetap menjaga suhu dari pahat maupun benda kerja agar tidak overheat. Overheat adalah suatu keadaan ketika suhu pada material maupun pahat terlalu tinggi sehingga perlu diberi cairan pendingin. Keadaan overheat ini sangat mempengaruhi umur pahat karena apabila suhu semakin tinggi maka akan menyebabkan pahat menjadi cepat tumpul dan proses pemakanan menjadi tidak maksimal. Namun pemakaian cutting fluid berlebihan juga menjadi sebuah masalah baru karena memiliki efek samping yang buruk bagi lingkungan. Desain ekesperimen pada penelitian ini yaitu Taguchi desain orthogonal array L9 (34) dengan variasi kedalaman potong, cutting speed, variasi metode pemberian cairan pendingin dan feed rate.Tingkat perubahan fisik pahat pada penelitian ini terbagi menjadi 5 jenis kerusakan yang diberi nilai 1 sampai 5.Hasil utama pada penelitian ini menunjukkan metode MQL menghasilkan nilai perubahan fisik pahat yang lebih baik.. Secara detil didapatkan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi perubahan fisik pahat (tool deterioration) dengan persentase secara berurutan adalah kecepatan potong (49,81%), cara pemberian cairan pemotongan (35,81%), laju umpan (16,15%) dan kedalaman potong (11,79%) . Dengan variasi kedalaman potong 1,8, kecepatan potong 120,89 m/menit, metode pemberian cairan pemotongan adalah MQL periodik, laju umpan 0,107 m/put terbukti sebagai kombinasi parameter yang menghasilkan perubahan fisik minimum pahat.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3823]