Pengaruh Kombinasi NAA dan BAP terhadap Multiplikasi Tunas pada Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum)
Abstract
TIlmu Bioteknologi merupakan ilmu yang memanfaatkan bagian dari makhluk
hidup, yang dalam penerapannya juga dapat diterapkan dalam bidang pertanian,
seperti perbaikan mutu, sifat genetik, maupun perbanyakan bibit tanaman. Contoh
penerapan bioteknologi yaitu teknik kultur jaringan, dimana bahan tanam steril
dioptimalkan dengan penambahan hormon auksin atau sitokinin. Tanaman
rimpang yang dapat diterapkan dalam teknik perbanyakan bibit secara in vitro,
yaitu jahe merah, dimana hasil produksinya masih belum mampu mengimbangi
kebutuhan pasar. Multiplikasi tunas adalah alternatif untuk memenuhi kebutuhan
bibit jahe merah dan mengoptimalkan kuantitas serta kualitas produksi rimpang
jahe merah. Kegiatan penelitian ini, bertujuan mengetahui pengaruh serta
konsentrasi yang optimum antara kombinasi hormon NAA dan BAP terhadap
multiplikasi tunas pada jahe merah. Penelitian ini dilaksanakan di UPT. LTSITCDAST Universitas Jember pada bulan Juni 2021 sampai Juli 2022. Pelaksanaan
penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor,
faktor pertama yaitu hormon NAA dengan konsentrasi (1 ppm, 2 ppm, dan 3
ppm), dan faktor kedua yaitu hormon BAP dengan konsentrasi (3 ppm, 4 ppm,
dan 5 ppm). Total sembilan perlakuan, akan diulang sebanyak lima kali, sehingga
diperoleh 45 unit satuan percobaan. Hasil data yang telah diperoleh, kemudian
dianalisis menggunakan analisis sidik ragam ANOVA. Apabila hasil data yang
diperoleh menunjukkan hasil berbeda nyata, maka akan diuji lanjut DMRT. Hasil
penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa, kombinasi konsentrasi hormon
sebagai perlakuan terbaik pada lima variabel pengamatan yaitu perlakuan N1B2
(1 ppm NAA dan 4 ppm BAP) dengan teknik multiplkasi tunas jahe merah.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4063]