Show simple item record

dc.contributor.authorROHIM, Abdul
dc.date.accessioned2023-03-30T02:33:42Z
dc.date.available2023-03-30T02:33:42Z
dc.date.issued2022-11-21
dc.identifier.nim180110401015en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114029
dc.description.abstractTata artistik sebuah film semakin berpengaruh jika setiap detailnya dapat berkontribusi pada nilai estetika yang dinikmati dan diterima oleh penonton. Penerapan tata artistik dalam film juga perlu mempertimbangkan nilai estetika. Estetika film memiliki satu pendekatan utama melalui nilai keindahan yang dapat diterima oleh masyarakat, terutama oleh penikmat karya itu sendiri. Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana estetika penataan artistik film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 yang menggambarkan adegan ritual dan adegan klimaks pada keempat aspek tata artistik yakni setting, properti, tata rias, dan busana. Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 merupakan film karya dari sutradara Timo Tjahjanto yang dirilis pada tanggal 27 Februari 2020. Film Sebelum Iblis Menjemput ayat 2 merupakan cerita lanjutan dari film Sebelum Iblis Menjemput yang dirilis tahun 2018. Peneliti memilih film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 sebagai kasus penelitian, karena film tersebut menghadirkan jalan cerita yang cukup berbeda dari film horor Indonesia pada umumnya. Ide cerita yang digunakan memadukan mitos Yunani kuno tentang iblis Satanik Moloch dengan tambahan unsur-unsur lokal, sehingga menghadirkan aspek penataan artistik yang menarik. Penerapan dua unsur budaya dalam satu konsep penataan artistik, film ini hadir menjadi angin segar di tengah industri perfilman horor Indonesia yang terbatas hanya pada mitologi lokal yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori tata artistik film dan televisi oleh Doeana sebagai teori utama, dan teori estetika oleh A.A.M. Djelantik yang meliputi wujud, bobot atau isi, dan penampilan sebagai teori pendukung. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif menggunakan teknik penulisan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dua kumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi (menonton secara kritis film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2) dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data (seleksi dan klasifikasi), penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat enam scene yang menggambarkan adegan ritual dan adegan klimaks sesuai topik pembahasan mengenai estetika penataan artistik. Peneliti membagi lima scene yang menggambarkan adegan ritual dan satu scene yang menggambarkan adegan klimaks sebagai berikut, (1) Scene Dewi meninggal; (2) Scene masa kecil anak-anak Panti Bahtera; (3) Scene Alfi membahas tentang ritual Satanik Moloch; (4) Scene Alfi melakukan ritual Satanik Moloch; (5) Scene Gadis melakukan ritual Satanik Moloch; dan (6) Scene Alfi dan Budi melawan Iblis. Pembahasan setting dalam keenam scene terdapat dua jenis setting yang digunakan yakni setting shot on location atau setting sesungguhnya dan setting set studio. Pembahasan properti dalam keenam scene menggunakan dua jenis properti yakni hand property yang digunakan untuk mendukung adegan pada film seperti handphone, pisau, dan buku tentang mitologi Yunani kuno. Set property yang digunakan berfungsi untuk mendukung suasana dalam adegan dan membedakan setting waktu pada film yakni masa lalu dan masa kini. Pembahasan tata busana dan tata rias dalam keenam scene menggunakan berbagai jenis tata busana yang berfungsi untuk menunjukkan perbedaan suasana tahun 1990-an dan 2000-an. Tata rias yang cenderung digunakan pada film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 adalah riasan karakter iblis dan riasan natural sesuai dengan peran masing-masing tokoh sehingga mengesankan suasana horor. Pembahasan estetika yang terdapat pada film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 meliputi aspek wujud atau rupa (appearance) dibangun secara tersusun melalui unsur estetika keutuhan atau kesatuan (unity), penonjolan atau penekanan (dominance), dan keseimbangan (balance) untuk menunjukkan perbedaan identitas pada setiap elemen tata artistik yang memadukan mitos Yunani kuno tentang iblis Satanik Moloch dengan tambahan unsur-unsur lokal. Aspek bobot atau isi (content and subtance) dalam film menggambarkan suasana yang sedih, mencekam, menegangkan, dan ketakutan. Aspek penampilan (presentation) disajikan dengan penggunaan setting, properti, tata busana, dan tata rias. Sajian pada aspek penampilan dalam penggunaan tata artistik digambarkan melalui alur cerita yang kompleks tentang Satanik Moloch pada film.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Fajar Aji, S.Sn., M.Sn. Dosen Pembimbing Anggota : Dwi Haryanto, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectPENATAAN ARTISTIKen_US
dc.subjectFILM SEBELUM IBLIS MENJEMPUT AYAT 2en_US
dc.subjectKARYA TIMO TJAHJANTO (2020)en_US
dc.titleEstetika Penataan Artistik Film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 karya Timo Tjahjanto (2020)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTelevisi dan Filmen_US
dc.identifier.pembimbing1Fajar Aji, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dwi Haryanto, S.Sn., M.Snen_US
dc.identifier.validatorKacung-19 Desember 2022en_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi tanggal 30 Maret 2023_M.Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record