• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Perbedaan Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split (Event Study pada Perusahaan Publik Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang Melakukan Stock Split pada Tahun 2017-2021)

    Thumbnail
    View/Open
    DIAH AYU PUSPITA DEWI 180910202086.pdf (1.272Mb)
    Date
    2022-12-14
    Author
    DEWI, Diah Ayu Puspita
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Stock split adalah bentuk dari aksi korporasi yang dilakukan dengan memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Uji beda dua rata-rata sampel berpasangan dilakukan untuk mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata dua kelompok sampel yang saling berhubungan. Trading volume activity mencerminkan likuiditas yang berkaitan dengan transaksi saham. Abnormal return merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kandungan informasi stock split. Analisis perbedaan trading volume activity dan abnormal return dilakukan dengan tujuan mengetahui reaksi investor terhadap adanya pengumuman stock split berkaitan dengan transaksi saham dan membuktikan kandungan informasi mengenai stock split dianggap berita baik atau buruk oleh investor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan uji wilcoxon signed rank test. Sampel penelitian ini adalah perusahaan publik terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang melakukan stock split pada tahun 2017-2021 dengan jumlah 41 perusahaan yang diperoleh melalui Purposive sampling. Event window penelitian ini adalah 60 hari meliputi 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah dengan estimation period sebanyak 100 hari. Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan antara trading volume activity sebelum dengan trading volume activity sesudah stock split dan terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Nilai trading volume activity yang menurun terjadi karena investor tidak tertarik melakukan transaksi saham secara berlebih pada sekitar waktu peristiwa stock split tersebut. Terdapat perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock split karena reaksi negatif dari investor terhadap stock split sehingga ketika stock split investor tidak merespon secara berlebih yang mengakibatkan abnormal return tidak meningkat pasca stock split. Saham yang mengalami kenaikan trading volume activity sesudah stock split adalah KKGI, IIKP, BFIN, INTD, SMDR, BTEK, BMRI, PTBA, MAPI, GEMA, BUVA, MARK, BUVA, TOBA, TMAS, TBIG, JSKY, FAST, BELL DIGI, ERAA, SRTG, GOOD, dan SCMA. Saham-saham tersebut menarik investor untuk melakukan transaksi saham secara berlebih pada waktu sekitar stock split. Sedangkan saham yang mengalami penurunan nilai trading volume activity sesudah stock split adalah VOKS, ULTJ, MINA, TOPS, MFIN, ZINC, LPIN, TAMU, PTSN, ANDI, UNVR, SIDO, HOKI, DIVA, BBCA, dan AMOR. Saham-saham tersebut dinilai kurang menarik sehingga investor enggan membeli secara berlebih pada waktu sekitar stock split. Trading range theory yang menyatakan stock split akan membuat likuiditas suatu saham meningkat tidak terbukti karena pada kenyataanya banyak saham perusahaan yang mengalami penurunan trading volume activity sesudah stock split dengan kata lain likuiditasnya justru menurun. Saham yang mengalami kenaikan abnormal return sesudah stock split adalah IIKP, ULTJ, BMRI, PTBA, MARI, MARK, JSKY, TBIG, FAST, ERAA, dan SRTG. Stock split yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut dimaknai sebagai berita baik sehingga menimbulkan reaksi yang baik karena abnormal return yang meningkat sesudah stock split. Sedangkan saham yang mengalami penurunan nilai abnormal return sesudah stock split adalah KKGI, BFIN, INTD, SMDR, BTEK, MAPI, MINA, TOPS, GEMA, BUVA, MFIN, ZINC, LPIN, TOBA, CARS, TAMU, PTSN, TMAS, ANDI, UNVR, BELL, SIDO, DIGI, HOKI, GOOD, DIVA, BBCA, SCMA, dan AMOR. Signalling theory yang menyatakan bahwa stock split yang dilakukan perusahaan akan direspon sebagai berita baik karena perusahaan yang melakukan stock split adalah perusahaan yang memiliki harga saham tinggi tidak terbukti. Banyak saham yang mengalami penurunan abnormal return karena reaksi negatif yang ditunjukkan pada waktu sesudah stock split.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114021
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5670]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository