Show simple item record

dc.contributor.authorSURYAN WALUMA SHIDIQ
dc.date.accessioned2013-12-20T07:42:32Z
dc.date.available2013-12-20T07:42:32Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM040910301242
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11376
dc.description.abstractKeluarga sebagai unit terkecil dalam kehidupan sosial sangat besar peranannya dalam membentuk pertahanan seorang remaja terhadap serangan penyakit sosial sejak dini. Karena biasanya pembentukan watak dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh pranata yang ada didalam keluarga. Keluarga yang baik akan berpengaruh positif bagi perkembangan anak, karena orang tua mampu bertanggung jawab, berusaha memberikan yang terbaik dalam membimbing, serta mengarahkan kepada hal yang positif, dan selalu memberi perhatian yang cukup terhadap anaknya. Dikatakan remaja yang bahagia bukan berasal dari keluarga yang disharmonis melainkan berasal dari keluarga yang harmonis yang orang tuanya dapat memainkan peranannya secara baik terhadap anak remajanya. Namun terkadang orang tua memahami anak akan bahagia dan akan merasa diperhatikan serta diberi kasih sayang saat kebutuhan lahiriah anaknya tercukupi sehingga orang tua bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang.. Kesulitan para orang tua kebanyakan terjadi pada bagaimana mewujudkan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan lahir dan batin. Hal inilah yang memungkinkan munculnya kenakalan yang dilakukan anak sebagai akibat dari kurangnya peranan orang tua atau ketidak utuhan peranan orang tua karena salah satu atau kedua orang tua memeliki kesibukan-kesibukan yang akhirnya minim komunikasi dan pertemuan dengan anak yang akhirnya juga menyebabkan perhatian dan belaian yang seharusnya anak dapatkan malah justru tidak mendapatkannya. Penelitian ini menggambarkan bagaimana Dampak Disfungsi Keluarga Terhadap Perilaku Sosial Remaja Di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi, apa saja dampak yang disebabkan oleh disfungsi keluarga, baik dampak positif maupun dampak negatifnya. Penelitian dilakukan di Di Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Dengan menggunakan informan kunci Samsudin Kawan sebagai salah satu tokoh masyarakat yang banyak tahu seluk beluk desa dan siapa-siapa saja orang yang bekerja sebagai TKI/TKW di luar negeri. Informan pokok disini adalah yang dianggap banyak mengetahui dan merasakan dampak langsung adanya disfungsi keluarga dengan harapan penggalian data penelitian penulis sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh penulis, dan orangorang tersebut adalah anak-anak yang orang tuanya bekerja sebagai TKI atau TKW di luar negeri karena anak yang salah satu atau kedua orang tuanya bekerja sebagai TKI atau TKW memungkinkan anak akan kurang mendapat kasih sayang, perhatian dan pengawasan layaknya anak kebanyakan. Dalam penentuan informan ini penulis menggunakan Snowball. Tehnik penggalian data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode kualitatif. Data-data yang terkumpul yang ditanyakan oleh peneliti kepada informan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan secara keseluruhan apa yang telah diperoleh dilapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa tinjauan pustaka antara lain: konsep remaja, konsep kenakalan remaja, konsep keluarga, konsep disfungsi keluarga serta konsep perilaku sosial. Adapun hasil penelitian yang di peroleh penulis adalah Disfungsi keluarga yang terjadi di desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi, disebabkan oleh minimnya peranan dari orang tua terhadap anak, karena salah satu atau kedua orang tua bekerja sebagai TKI atau TKW di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hal tersebut tanpa disadari ternyata dapat berdampak terhadap perilaku sosial anak baik dampak positif ataupun dampak negatif. Adapun dampak-dampak tersebut yaitu: Pertama. Penyimpangan positif, adalah bentuk penyimpangan yang mempunyai dampak positif karena mengandung unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya alternatif. Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai- nilai sosial yang didambakan seperti anak semakin rajin bersekolah, semakin mandiri dan taat beribadah karena merasa orang tuanya mencari uang susah dengan bekerja keluar negeri untuk menjadi TKI/TKW. Dari hasil penelitian penulis tidak ada yang melakukan penyimpangan positif, hal tersebut terjadi karena usia rata-rata para informan pokok berusia remaja awal sehingga kematangan psikis, mental dan moral remaja masih labil. Peranan dari orang tua dalam konteks ini sangat dibutuhkan oleh anak atau remaja baik dalam bentuk pemberian kasih sayang, perhatian ataupun kontrol, dan yang ke dua. Penyimpangan negatif, merupakan bentuk penyimpangan yang cenderung bertindak ke arah nilainilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk. Dari hasil penelitian penulis di Desa Suberberas yang terjadi banyak remaja yang orang tuanya menjadi TKI/TKW melakukan penyimpangan negatif. Adapun bentuk-bentuk penyimpangannya yaitu kenalan-kenalan yang dapat merugikan diri sendiri bahkan orang lain seperti minum- minuman keras, tawuran, kebut-kebutan di jalan, free sex. Hal tersebut dilakukan sebagai reaksi bentuk pengalihan akibat kekecewaan karena anak merasa tidak atau kurang diperhatikan layaknya anak atau remaja yang lain.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040910301242;
dc.subjectDisfungsi, Keluarga, Perilaku Sosial, Remaja.en_US
dc.titleDAMPAK DISFUNGSI KELUARGA TERHADAP PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DESA SUMBER BERAS KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI (Studi Deskriptif Pada Remaja Yang Orang Tuannya Bekerja Menjadi TKI/TKW Di Desa Sumberberas Kecamatan Muncarkabupaten Banyuwangi)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record