Pengaruh Perlakuan Etiolasi terhadap Kualitas Benih Tembakau Cerutu Besuki

Abstract

Tembakau termasuk salah satu komoditas perkebunan dengan nilai jual yang tinggi dan dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan rokok ataupun cerutu. Benih yang digunakan dalam budidaya tanaman tembakau tidak dapat dikecambahkan secara langsung sebab mengalami masa dormansi biji. Biji tembakau akan mengalami masa dormansi sekitar 2 hingga 3 minggu lamanya. Proses mempercepat masa dormansi biji dapat dilakukan dengan metode pembungkusan untuk mempengaruhi kandungan hormon dalam biji. Metode pembungkusan memungkinkan terjadinya proses pembungaan dan perkembangan biji dalam kondisi gelap sehingga mempengaruhi kandungan hormon auksin dan ABA dalam biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pembungkusan dengan kertas krep berbagai warna terhadap masa dormansi benih tembakau yang dibuktikan melalui vigor dan viabilitasnya. Penelitian dilakukan pada Maret 2022 – Agustus 2022 di Green House PT. Dwi Cahaya Tembakau, Lombok Wetan, Bondowoso, Indonesia. Pembungkusan dilakukan pada fase pembungaan hingga pengisian biji sehingga memungkinkan terjadinya perkembangan buah dan biji dalam kondisi gelap atau teretiolasi. Perlakuan dilakukan dengan menggunakan kertas krep yang terdiri dari warna hitam, merah, kuning, biru dan tanpa pembungkusan (kontrol). Percobaan dilakukan pengulangan sebanyak empat kali sehingga didapatkan 20 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pembungkusan berpengaruh terhadap variabel bobot buah, daya berkecambah benih, indeks vigor dan tinggi bibit. Pembungkusan menggunakan kertas krep berwarna hitam menjadi perlakuan dengan hasil tertingi jika dibandingakan dengan perlakuan yang lain. Perlakuan pembungkusan dengan kertas krep berwarna hitam mampu menghasilkan rata-rata bobot buah sebesar 0,725 gram, rata-rata daya berkecambah sebesar 98,5%, rata-rata indeks vigor sebesar 11,86% dan rata-rata tinggi bibit sebesar 13,03%. Sedangkan, perlakuan pembungkusan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah daun dan panjang akar.