Literature Review : Terapi Musik untuk Meningkatkan Interaksi Sosial pada Anak Penderita Autism Spektrum Disorder (ASD)
Abstract
RINGKASAN
Literature Review : Terapi Musik Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Pada Anak Penderita Autism Spektrum Disorder (ASD); Qurotul A’yun; 192303102120; 2022; 69 halaman, Program Studi Diploma III Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Pendahuluan : Austism Spektrum Disorder (ASD) atau yang lebih dikenal dengan istilah Autis adalah gangguan perkembangan saraf yang dengan karakteristik keterbatasan pada interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang terbatas ataupun berulang . Pada kenyataannya beberapa anak autis memiliki masalah dalam berinteraksi sosial. Hal ini membuat anak autis mengalami kesulitan dalam menjalin dan menjaga hubungan dengan keluarga maupun orang lain, komunikasi yang abnormal, serta hubungan timbal balik antar sesama. Tanda – tanda gangguan dalam berinteraksi sosial pada anak autis yaitu : kurangnya kepedulian dengan orang lain maupun lingkungan sosialnya, kontak mata yang kurang saat diajak berinteraksi, terjadi penarikan diri, dan kecemasan. Mereka lebih senang dengan dunianya sendiri tanpa adanya kawan dalam berinteraksi seperti berbicara sendiri dan bermain sendiri. Hal ini membuat orang tua khawatir akan kondisi anaknya yang tidak dapat berinteraksi dengan teman sebaya maupun orang lain. Tujuan dari literature review ini Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan terapi musik dalam meningkatkan interaksi sosial pada anak penderita Autism Spektrum Disorder (ASD). Metode: Studi ini menggunakan metode literature review dengan pencarian artikel dilakukan pada database PubMed dan Google Scholar. Didapatkan 1609 artikel pada database pencarian PubMed dan Google Scholar namun hanya 10 artikel yang memenuhi seluruh kriteria inklusi dan dilakukan review. Hasil: Didapatkan bahwa 10 artikel menyatakan bahwa terapi musik secara signifikan mampu meningkatkan interaksi sosial pada anak Autism Spektrum Disorder (ASD). Konklusi: Penulis menyatakan bahwa terapi musik bisa dijadikan intervensi keperawatan untuk meningkatkan interaksi sosial pada anak penderita Autism Spektrum Disorder (ASD).