Faktor yang Berhubungan dengan Status Hidrasi pada Petani Padi di Desa Labruk Lor Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang
Abstract
Petani melakukan aktivitas pekerjaannya di lingkungan panas dapat berpotensi kekurangan konsumsi
cairan, keringat berlebih dan peningkatan pernafasan sehingga menyebabkan dehidrasi. Profesi sebagai
petani mayoritas bekerja di luar ruangan kemungkinan tidak mengkonsumsi cukup air guna
menggantikan jumlah cairan yang berkurang akibat peluh yang keluar berlebih dan aktivitas berat
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan status hidrasi pada
petani padi di Desa Labruk Lor Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Jenis penelitian ini adalah
analitik obsevasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 194 petani
padi dengan sampel sebanyak 65 petani padi yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling.
Hasil korelasi menggunakan uji spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel usia
(p=0,007), asupan cairan (p=0,004), suhu lingkungan kerja (p=0,023) dengan status hidrasi. Pada
variabel jenis kelamin (p=0,189), status gizi (p=0,110), masa kerja (p=0,145) tidak berhubungan
dengan status hidrasi. Saran bagi pekerja diharapkan lebih memperhatikan asupan cairan yang
dikonsumsi, lebih sering beristirahat dan menggunakan APD (baju dan celana panjang serta caping)
untuk meminimalkan risiko paparan panas secara langsung. Kerjasama antara dinas pertanian dan
puskesmas dengan kelompok tani untuk melakukan sosialisasi kesehatan terkait pentingnya menjaga
asupan cairan agar terhindar dari risiko dehidrasi.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]