Eksistensi dan Disiplin Tubuh Salik: Fenomenologi Tarekat Qadiriyah Wa Naqsabandiyah di Kabupaten Jember
Abstract
Kajian tasawuf dalam konteks relasi sosial dan berlangsung dalam Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah merupakan fokus utama dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan mengenai eksistensi dan disiplin tubuh yang ada pada pengikut Tarekat Qadiriyah Wa Naqsabandiyah dan kontekstualisasinya dalam relasi sosial mereka. Selain itu, artikulasi terhadap agama dalam konteks hari ini menjadi penting untuk dilakukan karena perkembangan agama membawa pada beragamnya pilihan dalam mengimplementasikan ajaran agama. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi merupakan pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pengalaman individu para salik dikaji dengan melihat relasi sosial yang ada pada mereka. Dalam menjalankan tarekat, para salik diajarkan oleh mursyidnya untuk melakukan pendisiplinan terhadap tubuhnya berupa amalan-amalan dan zikir-zikir tertentu untuk memunculkan ritme dengan tujuan kontinuitas dalam menempuh jalan spiritual mendekat menuju Allah. Dalam ranah eksistensial, para salik dapat dikatakan telah berada pada kondisi kesadaran religius, sekalipun kesadaran tersebut tidak sepenuhnya dapat dikatakan stabil dan konsisten karena adanya dinamika psikologis dalam diri para salik, namun dengan adanya arahan rutin yang diberikan oleh mursyid, dinamika tersebut dapat diminimalisir. Kontekstualisasi realitas Post-Sekularisme dalam konteks tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah, ditemukan dalam sikap dan perilaku para salik ketika menjumpai adanya ketidaksepahaman dalam kehidupan beragama yang ada didalam masyarakat.