Eksplorasi Etnomatematika Batik Solo Motif Parang pada Kajian Geometri
Abstract
Pembelajaran matematika yang dikenalkan peserta didik masih menggunakan
metode ceramah dan peserta didik diminta untuk menghafalkan rumus, tanpa diberi
penjelasan asal serta kegunaannya di kehidupan sehari-hari. Peserta didik seringkali
mengalami kesulitan dalam memahami contoh penerapan matematika di kehidupan
sehari-hari, oleh karena itu perlu adanya kegiatan yang menghubungkan
matematika dengan kehidupan sehari-hari. Etnomatematika merupakan metode
yang dapat digunakan untuk menjelaskan realitas hubungan antara budaya yang ada
dilingkungan dan matematika sebagai rumpun pengetahuan. Salah satu warisan
budaya yang mengandung unsur matematika adalah batik. Batik Solo Motif Parang
merupakan salah satu batik dari Surakarta yang memiliki arti semangat dan pantang
menyerah, seperti ombak yang tidak pernah putus.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan mendeskripsikan
etnomatematika Batik Solo Motif Parang pada kajian geometri. Penelitian yang
dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan etnografi.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
triangulasi yang terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi di Museum
Batik Danar Hadi Surakarta. Fokus dari penelitian ini pada konsep geometri yang
ada di Batik Solo Motif Parang.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, konsep geometri yang ada pada
Motif Parang yaitu, konsep titik terlihat pada bagian sulur dan alis-alisan. Konsep
garis pada bagian bagongan dan curigo/keris. Konsep sudut pada bagian mlinjon
dan alis-alisan. Konsep bangun datar segitiga pada bagian sulur dan uceng,
lingkaran pada bagian mata gareng, belah ketupat pada bagian mlinjon, dan
jajargenjang pada bagian bagongan. Konsep transformasi geometri yang ada pada
Batik Solo Motif Parang, yaitu konsep translasi, konsep rotasi, dan konsep dil