Uji Potensi Asam Salisilat dalam Menginduksi Ketahanan Tanaman Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Penyakit Rebah Semai (Sclerotium Rolfsii Sacc)
Abstract
Kedelai merupakan salah satu hasil tanaman yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat asia timur khususnya Indonesia. Kedelai merupakan bahan makanan
yang mengandung banyak gizi diantaranya kandungan protein yang relatif tinggi
sebesar 40%, serta kandungan lemak sebesar 19-21 %, dan kandungan karbohidrat
sebesar 28-30%. Produk olahan yang berasal dari kedelai merupakan tambahan
gizi yang murah, sehingga banyak masyarakat yang lebih berminat pada produk
hasil olahan kedelai sebagai penunjang kebutuhan gizi bagi tubuh. Budidaya
kedelai di Indonesia masih tergolong memeiliki berbagai kendala, salah satunya
adalah terjadiya serangan penyakit rebah semai pada tanaman kedelai akibat
infeksi dari cendawan sclerotium rolfsii. Pengendalian yang dapat dilakukan
adalah dengan cara menginduksi ketahanan tanaman kedelai dengan
memanfaatkan elisitor biokimia berupa asam salisilat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui potensi dan respon asam salisilat dalam menginduksi ketahanan
tanaman kedelai. Penelitian dilakukan di Laboraturium Penyakit Tumbuhan Dan
Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian dilakukan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu kontrol,
pemberian asam salisilat dengan dosis 10mM, 15mM, 20mM, 25mM dan diulang
sebanyak 4 kali. Variabel yang diamati meliputi masa inkubasi, insidensi
penyakit, intensitas penyakit, efektifitas pengendalian penyakit dan nilai total
fenolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaplikasian asam salisilat
terbukti mampu menginduksi ketahanan pada tanaman kedelai. Penggunaaan
asam salisilat dengan dosis sebesar 10mM dan 15mM merupakan perlakuan yang
terbaik dengan nilai intensitas serangan sebesar 25,90% dan 28,87%.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4363]