Etnografi Seblang: Simbolisme Manusia Osing Banyuwangi
Abstract
Animal symbolicum demikian filsuf Ernst Cassirer (1990) menafsirkan
kemampuan manusia berpikir secara metaforik-simbolis atau
menggunakan lambang-lambang untuk menyatakan gagasannya, baik
dalam berkomunikasi dengan sesamanya atau keberadaan hal lain di luar
dirinya. Tindakan manusia yang penuh perlambang, menyimpulkan
bahwa seluruh tingkah laku manusia itu berpangkal pada penggunaan
lambang-lambang. Lambanglah yang merubah Anthropoid leluhur
manusiamenjadi manusia yang berkemanusian. Oleh karena itu manusia
dan kebudayaannya merupakan suatu order atau khas fenomena seperti
benda-benda ataupun kejadian yang terwujud karena penerapan
kemampuan mental yang harus dimiliki oleh manusia, yaitu perpelambang
(symbolling). Jadi, tepatnya kebudayaan itu terdiri dari benda material,
tindakan, kepercayaan, dan sikap yang berfungsi dalam kerangkakerangka yang diberi arti oleh perlambang.
Collections
- LSP-Books [898]