Show simple item record

dc.contributor.authorSISWANTO, Siswanto
dc.date.accessioned2023-03-25T06:48:01Z
dc.date.available2023-03-25T06:48:01Z
dc.date.issued2017-11-01
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113449
dc.description.abstractSiapa yang telah mencuri mataharinya di ujung subuh? Kabut dan embun pun berteriak luka pada sisa deburan ombak. Yang mengantarkan paginya di keheningan muara-muara mantra. Waktu terhenti dan membatu ketika mata saljunya merengkuh laut. Dan retak di pelukan langit yang menjadi atap senyum teduhnya. Pepasir, bebuih, kekarang, lelumut pun berbisik tanya melirih. “Ke laut manakah selendang dan omprog mu kan dilarung? Ke matahari terbit atau terbenam?” sementara jemarinya basah air pandan ketika melati tujuh tingkat rekah di hatinya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherBalai Bahasa Jawa Timur dengan mitra karyaen_US
dc.subjectZiarah Lauten_US
dc.titleZiarah Lauten_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record