Analisis Konsep Fisika pada Permainan Tradisional Egrang sebagai Bahan Pembelajaran Fisika
Abstract
Kearifan lokal telah beresiko hilang seiring perkembangan globalisasi
karena dianggap berbeda antara pengetahuan lokal dan ilmu sains. Globalisasi
budaya yang berkembang pesat perlu adanya antisipasi untuk memperkuat
identitas kebudayaan lokal yang terdapat dalam masyarakat. Kearifan lokal adalah
pengetahuan khas milik suatu budaya tertentu yang telah berkembang lama
sebagai bentuk hasil dan proses hubungan timbal balik antara masyarakat dengan
lingkungannya. Apabila ditelaah lebih lanjut pengetahuan lokal berkaitan erat
dengan ilmu sains terutama dalam pembelajaran fisika. Salah satu kearifan lokal
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran fisika adalah permainan tradisional
Egrang. Permainan ini banyak dijumpai diseluruh penjuru Nusantara.
Keberagaman yang dimiliki di setiap daerah, seharusnya dapat dimanfaatkan
dalam pembelajaran agar peserta didik mudah merespon kejadian-kejadian di
lingkungan sekitar, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Sesuai
dengan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, pendidik harus bisa memberi
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan contoh dan
perbandingan lokal baik secara nasional maupun internasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep gaya gesek pada
permainan tradisional Egrang; mendeskripsikan usaha dan energi pada permainan
tradisional Egrang; mendeskripsikan kesetimbangan benda tegar pada permainan
tradisional Egrang, dan merancang buku ajar fisika pada permainan tradisional
Egrang. Permainan tradisional Egrang merupakan permainan yang menggunakan
bambu sebagai tumpuan untuk berjalan dan merupakan warisan yang bersifat
turun temurun. Permainan Egrang selain mengandung nilai keuletan, kerja keras,
keberanian, dan sportivitas juga terdapat konsep fisika yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran di sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah
jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode pengumpulan data
penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengumpulan data
observasi dilakukan secara langsung di lapangan dengan mengamati permainan
tradisional Egrang yang dimainkan oleh tiga orang pemain sesuai dengan variabel
penelitian. Variabel penelitian yang digunakan yaitu perbedaan tinggi pijakan
Egrang, posisi lengan pemain Egrang, jenis lantai, dan massa pemain Egrang yang
berbeda-beda. Pengumpulan data wawancara dilakukan kepada dua pemain
Egrang, orang tua dan anak-anak di masyarakat Tegal Boto Lor, Kelurahan
Sumberdari, Jember. Pengambilan data dokumentasi dilakukan selama observasi
berlangsung. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan analisis dengan
langkah; (1) mereduksi data hasil observasi dan wawancara; (2) menyajikan data
dalam bentuk teks deskriptif; serta (3) menarik kesimpulan.
Hasil observasi menunjukkan bahwa pada permainan tradisional Egrang
terdapat beberapa konsep fisika khususnya konsep gaya gesek, usaha dan energi,
serta kesetimbangan benda tegar. Konsep gaya gesek ditunjukkan dengan Egrang
dapat berjalan dan tidak terjadi slip saat berjalan. Hal ini disebabkan adanya
kontak atau sentuhan antara alas Egrang dengan permukaan lantai yang
menghambat gerak benda. Konsep fisika usaha dibuktikan gaya F yang bergerak
terhadap bidang horisontal sejauh r dari posisi awal adalah 𝐹. 𝑟. Konsep energi
kinetik dibuktikan dengan terjadinya gerak pada Egrang yang disebabkan oleh
gaya F dan dipengaruhi oleh kelajuan Egrang. Energi potensial terlihat pada
perbedaan ketinggian pijakan Egrang, dan kesetimbangan benda tegar dibuktikan
oleh pemain dapat berdiri dan berjalan di atas tumpuan Egrang yang disebabkan
oleh ∑ 𝐹 = 0 dan ∑ 𝜏 = 0.
Bahan pembelajaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah rancangan
buku ajar fisika dengan pokok bahasan materi gaya gesek, usaha dan energi, serta
kesetimbangan benda tegar. Rancangan buku ajar ini dilengkapi dengan contoh
soal dan latihan soal yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep
fisika berkaitan dengan etnofisika pada permainan tradisional Egrang