Show simple item record

dc.contributor.authorMUHTADI, Kamil
dc.date.accessioned2023-03-21T08:05:14Z
dc.date.available2023-03-21T08:05:14Z
dc.date.issued2022-07-19
dc.identifier.nim181510601067en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113362
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 21 Maret 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractKakao merupakan salah satu komoditas unggulan subsektor perkebunan yang memiliki peran penting sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor. Ekspor kakao Indonesia sebagian besar masih dalam bentuk komoditas primer berupa biji kakao sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan pajak ekspor terhadap biji kakao pada tahun 2010. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengurangi ekspor biji kakao agar meningkatkan nilai tambah komoditas kakao, mempercepat hilirisasi kakao, dan meningkatkan ekspor produk olahan kakao. Di sisi lain, Uni Eropa sebagai target pasar kakao Indonesia juga memiliki hambatan perdagangan internasional berupa tarif impor atas produk ekspor yang masuk ke pasar tersebut, salah satunya butter kakao. Kebijakan perdagangan internasional baik pajak ekspor yang diterapkan oleh Indonesia dan tarif impor yang diterapkan oleh Uni Eropa berdampak terhadap kinerja ekspor biji dan butter kakao Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor biji dan butter kakao Indonesia, (2) dampak kebijakan pajak ekspor terhadap kinerja ekspor biji kakao Indonesia, dan (3) dampak kebijakan tarif impor Uni Eropa terhadap kinerja ekspor butter kakao Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitaif analitik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 1990-2019. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementrian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, International Cocoa Organization, FAO Statistic, UN Comtrade, World Bank, TARIC Database, dan United Nations Conference on Trade and Development, serta sumber-sumber lainnya yang mendukung penelitian. Penelitian ini dianalisis menggunakan model ekonometrika persamaan simultan dengan metode estimasi yaitu Two Stage Least Square (2SLS). Persamaan simulatan dalam penelitian ini meliputi 17 persamaan, terdiri dari 11 persamaan struktural dan 6 persamaan identitas yang terbagi menjadi dua blok yaitu blok biji kakao dan butter kakao. Analisis data menggunakan software komputer SAS/ETS versi 9.0 meliputi prosedur SAS SYSLIN dan SAS SIMNLIN. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juni 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor-faktor yang memepengaruhi ekspor biji kakao secara signifikan yaitu pajak ekspor dan lag ekspor biji kakao, sedangkan ekspor butter kakao ke Uni Eropa dipengaruhi secara signifikan oleh produksi butter kakao dan tarif impor Uni Eropa. (2) Dampak kebijakan pajak ekspor Indonesia sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15% menyebabkan kinerja ekspor biji kakao Indonesia mengalami surplus. Penghapusan pajak ekspor, pengenaan pajak ekspor sebesar 5%, 10%, dan 15% menyebabkan kinerja ekspor biji kakao Indonesia secara berturut-turut menurun sebesar 5,166%; meningkat sebesar 4,663%; 14,536%; dan 24,453%. (3) Dampak kebijakan tarif impor Uni Eropa sebesar 0%, turun sebesar 3,5% berdasarkan GSP Uni Eropa, pengenaan tarif impor 7,7%, dan 12% menyebabkan kinerja ekspor butter kakao Indonesia mengalami surplus. Penghapusan tarif impor, turun sebesar 3,5%, dan pengenaan tarif impor 7,7%, dan 12% menyebabkan kinerja ekspor butter kakao Indonesia secara berturut-turut menurun sebesar 15,553%; 7,070%; 3,040%; dan meningkat 3,948%. Dampak simulasi kombinasi penghapusan pajak ekspor dan tarif impor menyebabkan kinerja ekspor biji dan butter kakao turun sebesar 5,333% dan 20,046%; kombinasi pengenaan pajak ekspor 5% dan penghapusan tarif impor menyebabkan kinerja ekspor biji kakao meningkat sebesar 4,485%, sedangkan kinerja ekspor butter kakao menurun sebesar 11,359%; kombinasi pengenaan pajak ekspor 5% dan penurunan tarif impor sebesar 3,5% menyebabkan kinerja ekspor biji kakao meningkat sebesar 4,582%, sedangkan kinerja ekspor butter kakao menurun sebesar 2,876%; kombinasi pengenaan pajak ekspor 10% dan tarif impor 7,7% menyebabkan kinerja ekspor biji dan butter kakao meningkat sebesar 14,546% dan 9,842%.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi Prof. Dr. Ir. Yuli Hariyati, M.S.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectDAMPAK PAJAK EKSPORen_US
dc.subjectHAMBATAN TARIF IMPOR UNI EROPAen_US
dc.subjectBUTTER KAKAO INDONESIAen_US
dc.titleDampak Pajak Ekspor dan Hambatan Tarif Impor Uni Eropa terhadap Kinerja Ekspor Biji dan Butter Kakao Indonesiaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Ir. Yuli Hariyati, M. S.en_US
dc.identifier.pembimbing2-en_US
dc.identifier.validatorKacung-20 Desember 2022en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record