Show simple item record

dc.contributor.authorAPRILIANA, Eka
dc.date.accessioned2023-03-20T07:59:52Z
dc.date.available2023-03-20T07:59:52Z
dc.date.issued2022-07-27
dc.identifier.citationUniversitas Jemberen_US
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.nim150210101103en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113212
dc.description.abstractMatematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh siswa. Mereka mengeluhkan bahwa matematika yang diajarkan di dalam kelas membosankan. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang terlalu formal dan kadang berbeda dengan yang dijumpai sehari-hari. Para guru yang lebih mengetahui karakter siswa bisa menggunakan bahan pembelajaran baru yang lebih menarik minat siswa agar siswa tidak merasa bosan. Selain itu, dengan bahan pembelajaran yang baru diharapkan bisa memberikan pemahaman bahwa matematika juga berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sebuah pendekatan yang dapat digunakan kepada siswa adalah pendekatan budaya atau etnografi. Sesuatu yang dapat menjembatani antara matematika dan budaya adalah etnomatematika. Untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna diperlukan media pembelajaran yang cukup dekat dan menarik bagi siswa. Salah satu media pembelajaran tersebut adalah busana tari tradisional daerah. Bentuk dan motif unik yang terdapat pada busana tari tradisional daerah dapat dijadikan sebagai objek dalam pembelajaran matematika pada cabang geometri di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etnomatematika pada busana Tari Gandrung Banyuwangi sebagai bahan pembelajaran matematika dan menghasilkan bahan pemberlajaran berbasis etnomatematika. Tari Gandrung merupakan tari tradional yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Busana Tari Gandrung digunakan sebagai objek penelitian karena memiliki bentuk dan motif yang unik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi yang dilakukan oleh 2 orang observer dan wawancara dengan 2 orang pengrajin busana Tari Gandrung. Pada umumnya bagian-bagian busana Tari Gandrung terdiri dari mahkota (omprog), otok, ilat-ilat, kelat bahu, sembong, sewek, kipas dan sampur. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa bentuk dan motif yang terdapat pada busana Tari Gandrung memiliki unsur-unsur matematika. Unsurunsur matematika yang dijumpai pada busana Tari Gandrung meliputi bilangan prima, garis, bangun datar, kesebangunan dan kekongruenan. Pada penelitian ini difokuskan pada objek yang memiliki unsur geometri saja. Semua objek yang diteliti dimulai dari proses pembuatan awal yang menggunakan pola dasar atau sketsa sampai pada bentuk produk yang sudah jadi. Pada pola dasar omprog terdapat unsur garis, bangun datar lingkaran, kesebangunan dan kekongruenan. Pada produk omprog sendiri dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian depan, bagian samping dan bagian belakang. Pada bagian depan omprog terdapat unsur bangun datar lingkaran di bagian tengah dan motifnya yang berbentuk hati memiliki unsur kongruen. Bagian samping omprog memiliki unsur garis lengkung dan kesebangunan pada motifnya. Bagian belakang omprog memiliki unsur lingkaran dan garis miring. Pada pola dasar busana Tari Gandrung terdapat unsur kekongrueanan dan bangun datar berupa persegi panjang. Unsur kekongruenan juga dijumpai pada pola dasar kupu-kupu yang akan digunakan sebagai kelat bahu. Pada serangkaian busana Tari Gandrung terdapat unsur bangun datar berupa persegi panjang yang merupakan bentuk sewek. Pada sewek juga terdapat motif yang memiliki unsur bagun datar segitiga. Selain itu juga terdapat unsur kekongruenan pada motif segitiga dan motif gajah oling yang merupakan motif khas daerah Banyuwangi. Bagian sampur/selendang memiliki unsur bangun datar persegi panjang. Bagian kipas memiliki unsur bangun datar setengah lingkaran dalam keadaan kipas terbuka. Bahan pembelajaran yang didapat dalam penelitian ini berupa ringkasan lembar kerja siswa pada materi garis dan sudut untuk kelas VII, materi bangun datar untuk kelas VII, materi lingkaran untuk kelas VIII, materi kesebangunan dan kekongruenan untuk kelas IX yang masing-masing tercantum pada silabus Kementrian dan Kebudayaan tahun 2020 kurikulum 2013.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Susanto, M.Pd. Drs. TOto' Bara Setiawan M.Si.en_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectEtnomatematikaen_US
dc.subjectPembelajaran Geometrien_US
dc.subjectTari Gandrungen_US
dc.titleEksplorasi Etnomatematika pada Busana Tari Gandrung Banyuwangi Sebagai Bahan Pebelajaran Geometrien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Matematikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Susanto, M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Toto' Bara Setiawan, M.Si.en_US
dc.identifier.validatorIghfirlinaen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi Tanggal 20 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record