Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning terhadap Self Efficacy dan Hasil Belajar Siswa Fisika di SMA pada Pokok Bahasan Momentum dan Impuls, Banyuwangi
Abstract
Pendidikan berada pada kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan karena pendidikan sangat berperan sebagai jembatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan maupun wawasan yang akan membuat sumber daya manusia menjadi sumber daya yang bermutu dan berkualitas. Pembelajaran fisika merupakan proses pembelajaran yang terdiri dari pengetahuan fisika dengan cara memberikan pengalaman kepada siswa untuk menemukan dan mempelajari berbagai konsep secara bermakna, autentik, aplikatif dan holistik agar dapat memecahkan suatu permasalahan dalam fisika. Pembelajaran fisika merupakan proses pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman kepada setiap siswa untuk dapat menemukan dan mempelajari berbagai konsep secara bermakna, autentik, aplikatif dan holistik agar dapat memecahkan suatu permasalahan dalam fisika. Fisika adalah salah satu hal yang mengamati gejala alam serta interaksi yang terjadi didalamnya.
Dalam pembelajaran fisika biasanya siswa mengalami kesulitan dalam
menerima pembelajaran serta dalam mengerjakan soal mengenai materi fisika.
Bersumber dari pusat Kementerian Pendidikan pada tahun 2019, hasil nilai ujian
nasioanl (UN) pada mata pelajaran fisika berada diurutan terendah setelah
matematika 46,47 nilai rata-ratanya. Tujuan dari penelitian yaitu untuk meningkatkan self efficacy dan hasil belajar pada siswa fisika pada materi momentum dam implus.
Penelitian menggunakan true experiment yang dilaksanakan di SMA
Ibrahimy Wongsorejo. Dalam Penelitian ini terlebih dahulu mengambil data kelas X untuk di uji homogenitas diperoleh nilai Sig 0.620, yang berarti nilai tersebut > 0,05 sehingga dapat di artikan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata pada nilai ulangan kelas experiment dan kelas kontrol. Kemudian dilajutkan dengan uji normalitas yaitu X IPA 1 dan X IPA 2. Terlebih dahulu di uji normalitas yaitu nilai angket self efficacy diketahui bahwa untuk kelas experiment nilai Sig 0,112 sedangkan kelas kontrol nilai Sig 0,140 maka dapat diartikan bahwa data dari kelas experiment dan kelas kontrol berdistribusi normal. Kemudian dilanjutkan uji independent sampel t-test diperoleh nilai (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,005 dan Sig (1-tailed) sebesar 0,000. Sehingga, H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat diketahui bahwa rata-rata hasil angket self efficacy siswa kelas experiment lebih besar dari pada rata-rata hasil angket self efficacy kelas kontrol.
Sedangkan pada uji normalitas pada nilai Post-Test diketahui bahwa untuk kelas experiment nilai Sig 0,123 sedangkan kelas kontrol nilai Sig 0,055 maka dapat diartikan bahwa data dari kelas experiment dan kelas kontrol berdistribusi normal. Maka, uji independent sampel t-test diperoleh nilai (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,005 dan Sig (1-tailed) sebesar 0,000. Sehingga, H0 ditolak dan Ha diterima, maka dapat diketahui bahwa rata-rata hasil soal Post-Test siswa kelas experiment lebih besar dari pada rata-rata hasil angket Post-Test kelas kontrol. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran project based learning sangat berpengaruh terhadap self efficacy dan hasil belajar siswa.