Analisis Perancangan dan Pengujian Sambungan Kolom – Pondasi pada Bangunan Beton Pracetak Menggunakan Metode Sambungan Kering
Abstract
Pembangunan kontruksi saat ini telah berkembang dengan pesat seperti pada
pekerjaan kontruksi bangunan metode beton precast. Penggunaan metode beton
precast sering digunakaan karena tingkat efisiensinya yang sangat tinggi.
Kelebihan dari beton pracetak ini yaitu meminimalkan pengecoran di tempat,
mempercepat waktu pengerjaan dan juga bisa meinimalisir biaya kontruksi.
Untuk pemasangan beton Precast ini biasanya ditambahkan dengan alat bantu
berupa sambungan sebagai penopang, pengikat beton dengan komponen lainnya.
Selain untuk penyambung, sambungan juga berfungsi sebagai penyalur beban
sehingga mampu bekerja secara monolit. Dalam penelitian ini difokuskan kepada
sambungan kering untuk digunakan pada benda uji pada penelitian nanti,
sehingga nanti pada pemasangan beton Precast tidak mengalami kelonggaran
dan presisi.
Pada penelitian ini kita perlu memperhatikan kekuatan pada setiap komponen
agar kita dapat mengetahui letak kegaglan yang akan terjadi ketika dilakukannya
pengujian nanti. Penelitian ini bertujuan mengetahui kapasitas kekuatan
maksimum yang dapat ditahan oleh sambungan yang digunakan, dimana hasil
pengujian benda uji didapatkan nilai 12,034 kN/mm2
pada beban 100KN. Hasil
pada analisis abaqus untuk area baut sebesar 9,75 KN/mm2
, pada plat sebesar
17,62KN/mm2
dan pada beton sebesar 30 KN/mm2
. Hasil dari pengujian ini
nanti akan dibandingkan dengan hasil teoritis yang telah di perhitungkan ,
terdapat beberapa aspek yang perlu diperhitungkan pada penelitian ini
diantaranya gagal geser sebesar 63,0763 KN/mm2
, gagal plat sobek sebesar
29,376 KN/mm2
, gagal tarik baut sebesar 52,5636 KN/mm2
, gagal tarik beton
sebesar 9,03 KN/mm2
. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa saat benda uji diberikan tegangan atau beban sebesar 20 KN maka kegagalan pertama akan
terjadi pada beton dengan kekuatan beton sebesar 20 Mpa.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4080]