Show simple item record

dc.contributor.authorKUSUMASTUTI, Riza
dc.date.accessioned2023-03-20T01:42:15Z
dc.date.available2023-03-20T01:42:15Z
dc.date.issued2022-07-15
dc.identifier.citationUniversitas Jemberen_US
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.citationUniversitas Jember
dc.identifier.nim151510501155en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113042
dc.description.abstractTanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan tanaman polong-polongan yang memiliki kandungan gizi tinggi. Tahun 2016-2020 hasil produktivitas tanaman buncis di Provinsi Jawa Timur tidak stabil, serta rata-rata produksinya hanya mencapai 12,44 ton/ha. Penyebab rendahnya produktivitas buncis yaitu ketersediaan unsur hara didalam tanah yang menurun sehingga mengakibatkan kebutuhan unsur hara tanaman buncis belum terpenuhi dan penggunaan varietas yang belum sesuai dengan kebutuhan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas buncis yaitu dengan pemupukan dan penggunaan varietas unggul. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk nitrogen dalam bentuk urea dan varietas yang digunakan yaitu Balitsa 1, Balitsa 2 dan Tala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi perlakuan pemberian dosis pupuk N dalam bentuk urea dengan beberapa varietas buncis manakah yang terbaik untuk meningkatkan hasil produksi buncis. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan perlakuan faktorial terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk nitrogen terdiri atas 4 taraf yaitu N1 (0 kg.N/ha, N2 (50 kg.N/ha), N3 (100 kg.N/ha), dan N3 (150 kg.N/ha). Faktor kedua adalah varietas buncis yang terdiri atas 3 taraf yaitu V1(Balitsa 1), V2 (Balitsa 2) dan V3 (Tala). Kombinasi dari perlakuan dosis pupuk N dalam bentuk Urea dengan varietas buncis menghasilkan 12 kombinasi dan perlakuan tersebut dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali, sehingga menghasilkan 36 unit percobaan. Parameter yang diamati tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah bunga, jumlah bunga tidak produktif, jumlah polong pertanaman, bobot polong pertanaman, panjang polong dan jumlah cabang produktif. Berdasarkan analisis ragam menunjukan interaksi yang berbeda nyata terdapat pada variabel tinggi tanaman dan jumlah polong pertanaman. Variabel pengamatan tinggi tanaman menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan dosis pupuk nitrogen 150 kg.N/ha dan varietas Balitsa 1 yang menghasilkan rata-rata tinggi tanaman sebesar 49,50 cm. Variabel jumlah polong pertanaman menunjukkan adanya interaksi antara perlakuan dosis pupuk nitrogen 100 kg.N/ha dan varietas Tala yang menghasilkan rata-rata jumlah polong pertanaman sebanyak 12 polong. Berdasarkan penelitian dosis pupuk nitrogen 100 kg.N/ha menunjukkan berpengaruh nyata pada variabel umur berbunga, jumlah bunga, bobot polong pertanaman dan panjang polong.en_US
dc.description.sponsorshipProf. Dr. Ir. Sri Hartatik, M.S.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectBuncisen_US
dc.subjectPupuk Nitrogen (N)en_US
dc.subjectVarietasen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Pupuk N terhadap Produksi Beberapa Varietas Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgroteknologien_US
dc.identifier.nidn196003171983032001en_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. Ir. Sri Hartatik, M.Sen_US
dc.identifier.validatorYden_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi Tanggal 20 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record