Show simple item record

dc.contributor.authorSAHRUL, Adi
dc.date.accessioned2023-03-17T08:58:36Z
dc.date.available2023-03-17T08:58:36Z
dc.date.issued2022-11-25
dc.identifier.nim180210302060en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113021
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 17 Maret 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractTopik yang menjadi pokok bahasan dalam skripsi ini adalah perubahan sosial dan budaya dengan memfokuskan kajian pembahasan mengenai struktur sosial dan kehidupan budaya masyarakat Kemiren 1996 - 2015. Struktur sosial masyarakat Kemiren tahun 1996 meliputi organisasi Karang Taruna dan LAO, Kelompok sosial Pokdarwis dan kelompok Homestay, serta norma sosial kesopanan. Seiring berjalannya waktu tahun 2008, pemerintah desa A.A. Tahrim membangkitkan kembali para pemuda dengan membentuk tatanan struktur yang baru seperti Ariman sebagai ketua organisasi Karang Taruna, adanya struktur yang jelas membuat program kerja menjadi terarah seiiring masuknya arus pariwisata ke desa Kemiren. Berkembangnya arus pariwisata membuat golongan tua antisipasi adanya unsur budaya asing yang masuk, maka dibentuklah Lembaga Adat Osing (LAO), sedangkan golongan muda membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk lebih menggali potensi budaya untuk dimanfaatkan sebagai komoditi pariwisata yang berlandaskan CBT. Kehidupan budaya masyarakat Kemiren mengalami perubahan pada ritual adat bersih desa tahun 1996 bersifat sakral ke arah profan. Ritual adat tersebut dikemas menjadi paket wisata tahun 2015, menu hidangan tumpeng pecel pitik mengalami komodifikasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah perubahan struktur sosial masyarakat Kemiren tahun 1996 - 2015; (2) Bagaimanakah perubahan kehidupan budaya masyarakat di Desa Kemiren tahun 1996 - 2015?. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk menganalisis perubahan struktur sosial masyarakat Kemiren tahun 1996 - 2015; (2) Untuk menganalisis perubahan kehidupan budaya masyarakat di Desa Kemiren tahun 1996 - 2015. Metode yang digunakan merupakan (1) Heuristik, proses pengumpulan sumber untuk memperoleh data, materi, dan evidensi sejarah; (2) Kritik, proses penulis mencari kebenaran informasi pada suatu sumber dengan cara kritik ekstern dan kritik intern; (3) Interpretasi, proses mengkaitkan fakta-fakta sejarah agar dapat diberi makna; dan (4) Historiografi, proses menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tertulis. Historiografi yang dilaksanakan disokong dengan pendekatan Antropologi Budaya dan teori Evolusi Herbert Spencer. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Perubahan struktur sosial masyarakat Kemiren yang dimulai dengan penataan kembali tatanan struktur organisasi secara formal yang disokong oleh pemerintah desa A.A Tahrim pada tahun 2008 sehingga membentuk organisasi sosial lebih tertata, menciptakan proker dan mngimplementasikan dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Kemiren terbagi menjadi dua yaitu praktik sosial pemberdayaan sebagai penguatan kebudayaan masyarakat Kemiren dibuktikan dengan peran karang taruna ikut berpartisipasi terhadap berjalannya Tradisi Mepe Kasur di tiap tahunnya dan praktik sosial pemberdayaan sebagai pengembangan pariwisata berbasis ekonomi mandiri dengan membuat Pesantogan Kemangi yang menarik wisatawan berkunjung ke desa Kemiren. (2) Perubahan masyarakat Kemiren dalam kehidupan budaya ditandai dengan ritual adat bersih desa slametan bersih desa tahun 1996 bersifat sakral dengan ciri khas hidangan tumpeng pecel pithik, dalam perkembangannya tahun 2015 tumpeng dikomodifikasi yang dihidangkan berjumlah seribu buah atau Sewu, kemudian secara resmi masuk dalam agenda tahunan B-Fest sehingga ritual adat tersebut dikemas menjadi paket wisata. Penelitian ini menyimpulkan Masyarakat Kemiren mengalami perubahan sosial yang ditunjukkan pada struktur masyarakatnya. Pada tahun 2008, organisasi, kelompok sosial, memiliki struktur yang jelas membuat program kerja menjadi terarah seiiring masuknya arus pariwisata ke desa Kemiren. Implemestasinya mengahdapi arus pariwisata, dibentuklah Lembaga Adat Osing (LAO), sedangkan golongan muda membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Sedangkan dalam kehidupan budaya mengalami perubahan pada ritual adat bersih desa bersifat sakral ke arah profan. Ritual adat tersebut dikomodifikasi menjadi paket wisata pada tahun 2015.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama: Drs. Marjono, M.Hum. Dosen Pembimbing Anggota: Rully Putri Nirmala Puji, S.Pd, M.Eden_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPERUBAHAN SOSIALen_US
dc.subjectBUDAYA MASYARAKAT KEMIRENen_US
dc.titlePerubahan Sosial dan Budaya Masyarakat Kemiren 1996 - 2015en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Sejarahen_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Marjono, M.Hum.en_US
dc.identifier.pembimbing2Rully Putri Nirmala Puji, S.Pd, M.Ed.en_US
dc.identifier.validatorKacung-4 Januari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record