dc.contributor.author | ASRORI, Moh Nizar | |
dc.date.accessioned | 2023-03-17T08:53:43Z | |
dc.date.available | 2023-03-17T08:53:43Z | |
dc.date.issued | 2022-12-23 | |
dc.identifier.nim | 180210302105 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113018 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 17 Maret 2023_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Pemenuhan produksi beras dalam negeri dilakukan oleh pemerintah
Indonesia dengan tujuan untuk mencapai swasembada. Berbagai kebijakan
dikeluarkan oleh pemerintah Orde Lama dan Orde Baru untuk meningkatkan
produksi guna mencapai swasembada. Pemerintah Orde Lama dengan kebijakan
Kasimo Plan dan Padi Sentra serta pemerintah Orde Baru dengan kebijakan yang
dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang sama-sama
mempunyai tujuan untuk meningkatkan produksi padi. Bimas dilakukan sejak
pemerintahan Orde Lama yang kemudian disempurnakan oleh pemerintah Orde
Baru. Sejak awal mula program Bimas pulau Jawa telah menjadi pemasok beras
terbesar di Indonesia terutama Jawa Timur. Kabupaten utama penghasil beras di
Jawa Timur adalah Kabupaten Jember, Banyuwangi, Lamongan, dan Ngawi.
Kabupaten Banyuwangi dengan kondisi alam yang subur dan irigasi yang baik
menjadi salah satu pemasok beras terbesar di Jawa Timur. Kecamatan Tegaldlimo
yang berada di Banyuwangi merupakan salah satu kecamatan yang mempunyai
produktivitas terbesar pada saat berlangsungnya program Revolusi Hijau.
Permasalahan dalam penelitian ini mencakup, 1) Bagaimana latar belakang
program Revolusi Hijau di Kecamatan Tegaldlimo ?, 2) Bagaimana pelaksanaan
Revolusi Hijau di Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi tahun 1984-
1998 ? dan 3) Bagaimana dampak dari pelaksanaan Revolusi Hijau terhadap kondisi
ekonomi dan sosial budaya petani di Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten
Banyuwangi tahun 1984-1998 ?
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah oleh Kuntowijoyo
(2013) dimana terdapat lima langkah dalam penelitian sejarah, yaitu: (1) pemilihan
topik, (2) pengumpulan sumber, (3) verifikasi, (4) interpretasi, dan (5)
penulisan/penyajian. Latar belakang program Revolusi Hijau disebabkan karena adanya krisis
ekonomi terutama krisis pangan yang terjadi di Indonesia selama masa Orde Lama
hingga awal Orde Baru yang diakibatkan oleh musim kemarau panjang. Dalam
upaya untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah Orde Baru menerapkan
kebijakan ekonomi yang berorientasi ke luar dan mereformasi struktur politik
dengan menempatkan perwira ABRI dalam pemerintahan guna mendukung
kebijakan ekonomi dan menciptakan stabilitas politik. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk mengatasi krisis adalah dengan cara meningkatkan produksi beras
melalui program Bimas. Program Bimas yang dilakukan oleh pemerintah Orde
Baru memiliki lembaga-lembaga pendukung seperti lembaga perkreditan, penyuluh
pertanian, pengecer/kios, dan KUD.
Dalam pelaksanaan Revolusi Hijau di Kecamatan Tegaldlimo, lembagalembaga pendukung tersebut berjalan sesuai dengan fungsinya. Para petani di
Kecamatan Tegaldlimo merasakan manfaat dari adanya lembaga-lembaga tersebut.
Dalam penerapan Panca Usaha Tani, para petani di Kecamatan Tegaldlimo pada
awal pelaksanaan Bimas masih sulit untuk menerima inovasi tersebut, akan tetapi
seiring berjalannya waktu mereka mulai menerima dan menyadari akan pentingnya
inovasi tersebut untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Dampak yang
ditimbulkan dari adanya program Revolusi Hijau dalam bidang ekonomi adalah
meningkatnya produktivitas dan pendapatan petani. Sedangkan dalam bidang sosial
budaya, terjadi banyak perubahan-perubahan seperti perubahan penggunaan alatalat pertanian tradisional, hilangnya tradisi-tradisi pertanian, bergesernya peranan
perempuan serta berkurangnya hubungan sosial masyarakat pedesaan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, kebijakan peningkatan produksi beras
yang dilakukan pemerintah Orde Baru dalam program Revolusi Hijau dapat
memberikan dampak positif dan negatif terhadap masyarakat khususnya para
petani. Dengan adanya program tersebut, para petani mampu untuk meningkatkan
produktivitas panennya meskipun banyak terjadi perubahan-perubahan yang tidak
mereka sadari setelah penerapan program Revolusi Hijau tersebut. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Drs. Sumarjono, M.Si
Dosen Pembimbing Anggota : Akhmad Ryan Pratama, S.Hum., M.A | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan | en_US |
dc.subject | REVOLUSI HIJAU | en_US |
dc.subject | IMPLEMENTASI PROGRAM | en_US |
dc.title | Implementasi Program Revolusi Hijau di Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi Tahun 1984-1998 | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan Sejarah | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Drs. Sumarjono, M.Si | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Akhmad Ryan Pratama, S.Hum., M.A | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung-3 Januari 2023 | en_US |