Show simple item record

dc.contributor.authorULUM, Ria Mualimatul
dc.date.accessioned2023-03-17T08:46:16Z
dc.date.available2023-03-17T08:46:16Z
dc.date.issued2022-11-15
dc.identifier.nim180210302070en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113014
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 17 Maret 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractPembelajaran abad 21 berorientasi pada 4 keterampilan penting yakni critical thinking skills, creativity, collaboration dan communication. Critical thinking skills dapat mengembangkan kemampuan kognitif peserta didik, menganalisis, mengevaluasi, memecahkan masalah, membuat kesimpulan dan mengarah pada pengaturan diri. Critical thinking skills merupakan salah satu komponen penting pembelajaran sejarah dalam Kurikulum Merdeka. Namun, kajian penelitian terdahulu menunjukkan critical thinking skills peserta didik pada mata pelajaran sejarah rendah. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan critical thinking skills yaitu model Challenge Based Learning. Model Challenge Based Learning memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan tantangan melalui pemanfaatan teknologi. Selain itu, model pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan critical thinking skills yaitu model Case Based Learning. Model Case Based Learning mengharuskan peserta didik bekerja melalui sebuah kasus dengan menganalisis dan memecahkan masalah secara mandiri berdasarkan informasi yang diperoleh. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan critical thinking skills peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Challenge Based Learning dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Case Based Learning pada mata pelajaran sejarah. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji perbedaan critical thinking skills peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Challenge Based Learning dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Case Based Learning. Manfaat dalam penelitian ini diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan critical thinking skills mereka, dapat menjadi salah satu alternatif bagi pendidik untuk menerapkan model pembelajaran yang meningkatkan critical thinking skills dan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji tentang model Challenge Based Learning dan model Case Based Learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimental Design dengan Pretest-Posttest, Non-equivalent Multiple-Group Design. Sampel penelitian terdiri dari peserta didik kelas XI IPS di SMAN Tamanan. Metode pengumpulan data yaitu dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Uji-t atau Independent Sample T-test. Hasil uji-t pada angket diperoleh taraf signifikansi sebesar 0,007 (0,007 < 0,05), pada posttest diperoleh taraf signifikansi 0,004 (0,004 < 0,05) dan pada non-tes diperoleh taraf signifikansi 0,009 (0,009 < 0,05). Berdasarkan hasil uji-t diatas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan critical thinking skills peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Challenge Based Learning dan peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model Case Based Learning. Besarnya perbedaan rerata angket sebesar 3,424, rerata posttest sebesar 6,273 dan rerata non-tes sebesar 6,061. Berdasarkan nilai rerata tersebut menunjukkan bahwa critical thinking skills peserta didik dengan model Challenge Based Learning lebih baik dari critical thinking skills peserta didik yang menggunakan model Case Based Learning. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: (1) jumlah sampel yang digunakan, maka untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih banyak; (2) penggunaan media pembelajaran, integrasi teknologi dan instrumen penelitian yang digunakan diharapkan lebih bervariatif; (3) perlu dilakukan penelitian mengenai model Challenge Based Learning dan model Case Based Learning terhadap keterampilan abad 21 lainnya, seperti self regulated dan problem solving.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectModel Challenge Based Learningen_US
dc.subjectModel Case Based Learningen_US
dc.subjectPembelajaran Sejarahen_US
dc.titlePerbedaan Model Challenge Based Learning dan Model Case Based Learning Terhadap Critical Thinking Skills Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sejarahen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Sejarahen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Sumardi, M.Humen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Nurul Umamah, M.Pden_US
dc.identifier.validatorArinen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record