dc.description.abstract | Penelitian ini difokuskan pada folklor masyarakat maritim di Situbondo, khususnya mitos
rokat aeng manes di Desa Agel. Rokat Aeng Manis Agel adalah tradisi asli Situbondo yang
mempunyai kekhasan tersendiri. Upacara adat ini telah berlangsung turun temurun di
masyarakat Agel. Upacara Rokat Aeng Manis di desa Agel merupakan sebuah upacara bersih
desa yang dilaksanakan oleh masyarakat Agel. Upacara ini dilaksanakan untuk mensyukuri
hasil panen dan mendoakan agar dijauhkan dari berbagai bala, penyakit, dan bencana.
Penelitian ini mendiskusikan mitos ritual Rokat Aeng Manis di Desa Agel Asembagus
Situbondo dari perspektif tradisi lisan dengan teori skema aktan dan struktur fungsional
Greimas dan analisis tafsir dalam konteks sejarah lisan. Metode yang digunakan adalah
etnografi yang mengedepankan partisipasi aktif peneliti atau terlibat langsung ke masyarakat
yang diteliti untuk mendapatkan catatan lapangan yang dapat menjawab permasalahan
penelitian. Hasil penelitian mendeskripsikan fenomena kekerasan terhadap perempuan yakni
Putri Mayangsari akibat adanya penyerangan Raja Bali pada Kerajaan Madura yang terbagi
menjadi tiga babak. Kondisi tersebut terselesaikan dengan munculnya Macan Putih (helper)
yang termotivasi untuk mengembalikan martabat dan kejayaan Kerajaan Madura. | en_US |