Pengembangan Media Ajar Buku Cerita Bergambar Berbasis Kearifan Lokal Trenggalek pada Tema 8 Subtema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV di SDN 1 Tasikmadu
Abstract
Optimalisasi pengembangan strategi pendidikan pasca pembelajaran dalam jaringan (daring) diperlukan untuk meningkatkan kembali antusiasme peserta didik dalam belajar. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mampu menarik minat peserta didik untuk belajar. Perangkat pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan semangat dan minat peserta didik untuk belajar adalah media ajar.
Media ajar yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan minat peserta didik sekolah dasar kelas IV dalam belajar adalah media ajar buku cerita bergambar. Pengembangan buku cerita bergambar sebagai media ajar dapat dioptimalkan dengan mengintegrasikan budaya kearifan lokal sebagai basis dari buku cerita tersebut. Basis kearifan lokal ini, selaras dengan fungsi sekolah yang salah satunya yaitu sebagai transmisi kebudayaan.
Hasil wawancara dan observasi terhadap guru di SDN 1 Tasikmadu menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia belum terdapat media ajar untuk mendukung penyampaian materi oleh guru. Selain itu, materi kearifan lokal hanya dikenalkan pada pembelajaran muatan lokal seperti pada mata pelajaran bahasa daerah yang hanya sebatas lagu daerah. Pengembangan media ajar buku cerita bergambar berbasis kearifan lokal ini dilakukan untuk menjawab permasalahan yang ada tersebut.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) validitas media ajar uku cerita bergambar berbasis kearifan lokal Trenggalek pada tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV di SDN 1 Tasikmadu, dan (2) efektivitas media ajar buku cerita bergambar berbasis kearifan lokal Trenggalek pada tema 8 subtema 1 lingkungan tempat tinggalku untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV di SDN 1 Tasikmadu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau lebih dikenal dengan R&D (Research and Development) oleh Borg & Gall. Terdapat delapan tahap pengembangan yang telah dimodifikasi yaitu tahap (1) penelitian pendahuluan, (2) perencanaan desain produk, (3) pengembangan desain produk awal, (4) validasi desain produk, (5) revisi desain produk, (6) uji coba penggunaan, (7) revisi desain produk, dan (8) uji coba keefektifan produk.
Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan rumus Valpro menunjukkan tingkat kelayakan produk media ajar buku cerita bergambar berbasis kearifan lokal Trenggalek melalui validasi oleh ahli memperoleh skor 89. Skor hasil uji validitas tersebut dikonsultasikan dengan tabel kriteria hasil validasi dan menunjukkan hasil kategori sangat layak, sehingga produk dinyatakan sesuai dan layak untuk diujicobakan. Uji validitas melalui respon peserta didik memperoleh skor sebesar 97,5%, yang termasuk dalam kategori respon sangat positif.
Hasil post-test menunjukkan persentase jumlah ketuntasan peserta didik 89,4% atau sejumlah 17 dari 19 peserta didik memiliki skor belajar di atas KKM. Persentase jumlah peserta didik tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan produk pengembangan efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan pemaparan tersebut, saran yang dapat diberikan yaitu bagi guru, hendaknya menggunakan media ajar yang bervariasi untuk menarik minat dan menambah semangat peserta didik dalam proses pembelajaran. Bagi sekolah, dengan adanya hasil penelitian ini mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah utamanya pada penggunaan media ajar dalam proses pembelajaran. Bagi peserta didik, hendaknya menggunakan media ajar ini untuk berlatih dan belajar membaca dengan cermat serta dapat lebih mengenal budaya atau kearifan lokal Trenggalek. Bagi peneliti lain, diharapkan mampu mengembangkan produk dengan kualitas yang lebih baik, baik dari segi desain maupun materi sehingga dapat digunakan secara lebih praktis dengan hasil yang lebih efektif.