Show simple item record

dc.contributor.authorWARDANI, Devintasari Rahma
dc.date.accessioned2023-03-16T02:22:45Z
dc.date.available2023-03-16T02:22:45Z
dc.date.issued2022-07-12
dc.identifier.nim182210101031en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112918
dc.description.abstractNanopartikel diklasifikasikan menjadi beberapa jenis salah satunya nanopartikel perak (AgNPs). AgNPs memiliki sifat fisikokimia yang khas dan unik serta memiliki berbagai aktivitas seperti antijamur, antibakteri, antioksidan, dan lain sebagainya. Metode sintesis AgNPs terbagi menjadi tiga yaitu fisika, kimia dan biologi. Metode biologi atau lebih dikenal dengan green synthesis berfungsi sebagai alternatif untuk mengatasi sintesis fisikokimia yang kompleks. Green synthesis menggunakan bioreduktor alami seperti ekstrak tumbuhan dan mikroorganisme sehingga cenderung mudah, biaya relatif rendah, ramah lingkungan dan stabil. Senyawa metabolit sekunder golongan fenolik dan polifenol pada ekstrak tumbuhan berpotensi sebagai bioreduktor dan capping agent. Bioreduktor berfungsi untuk mereduksi Ag+ menjadi Ag⁰ (nanopartikel perak). Sedangkan capping agent berfungsi untuk menstabilkan AgNPs dan mencegah aglomerasi. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai bioreduktor dalam sintesis AgNPs adalah ekstrak daun kakao (Theobroma cacao. L). Ekstrak daun kakao mengandung total senyawa polifenol sekitar 28,4%, kafein 1,33%, dan total katekin 5,25%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak daun kakao dapat digunakan sebagai bioreduktor sekaligus sebagai capping agent dalam sintesis AgNPs. Komposisi optimum dalam pengujian adalah 250 µL AgNO3 + 250 µL ekstrak air 0,5%, + aquabidestilata 1 mL dengan kondisi inkubasi suhu 45⸰ selama 45 menit. Karakteristik AgNPs ekstrak daun kakao memiliki warna kuning hingga kuning kemerahan, panjang gelombang maksimum 432 nm, diameter distribusi ukuran partikel rata-rata 68,56 nm, nilai PDI sebesar 0,370 termasuk kategori polidispersi sedang, morfologi yang tidak beraturan namun didominasi dengan bentuk sferis. Selain itu, sintesis AgNPs ekstrak daun kakao juga terbukti memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 3,32 mm. Aktivitas antijamur dari sintesis AgNPs ekstrak daun kakao menunjukkan penghambatan yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak daun kakao 0,5%. Hasil uji one-way ANOVA pada aktivitas antijamur menunjukkan bahwa signifikansi atau nilai p (p-value) yang diperoleh p<0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna aktivitas antijamur pada seluruh kelompok uji. Selanjutnya uji Tukey’s post hoc digunakan untuk mengetahui sampel mana yang memiliki perbedaan bermakna. Hasil uji Tukey’s post hoc p<0,05 pada setiap sampel menunjukkan bahwa aktivitas antijamur dari setiap sampel memiliki perbedaan secara bermakna.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectGreen synthesisen_US
dc.subjectAgNPsen_US
dc.subjectTheobroma cacao Len_US
dc.subjectAktivitas Antijamuren_US
dc.titleGreen Synthesis AgNPs dengan Bioreduktor Ekstrak Daun Kakao (Theobroma cacao. L) dan Aktivitasnya Sebagai Antijamuren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFarmasien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. apt. Yuni Retnaningtyas, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. apt. Evi Umayah U., S.Si., M.Sien_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi Tanggal 16 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record