• Login
    View Item 
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Science of Administration
    • View Item
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Science of Administration
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    FUNGSI PENGAWASAN DPRD ( Studi Tentang Pengelolaan Konflik Kepentingan Antara Kepentingan Partai Politik dan Kepentingan Publik pada DPRD Provinsi Riau )

    Thumbnail
    View/Open
    tesis_1.pdf (620.7Kb)
    Date
    2013-12-20
    Author
    Mar Syahid
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Dengan adanya otonomi daerah, peran DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap Pemerintah Daerah akan semakin otonom dan berdaya. Namun, sebagai tempat berkumpulnya para wakil partai politik, DPRD dalam memperjuangkan kepentingan publik terkadang masih banyak diwarnai oleh kepentingan partai politik, sehingga membuat kinerja DPRD kurang optimal. Berkaitan dengan adanya kepentingan publik dan kepentingan paartai politik yang melingkupi anggota DPRD, maka penelitian ini memfokuskan pada pengelolaan dilema antara kepentingan publik dan kepentingan partai politik. Lokasi penelitian adalah DPRD Provinsi Riau. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan deskriptif – kualitatif.Berdasarkan temuan di lapangan dapat disimpulkan bahwa : (1) Alat kelengkapan DPRD Provinsi Riau pada umumnya telah bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Namun ada beberapa yang masih kurang optimal, yaitu Panitia Musyawarah, Badan Kehormatan, dan Panitia Anggaran; (2) Mekanisme pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan DPRD Provinsi Riau kurang sesuai dengan agenda, karena ada beberapa agenda yang kadang berbenturan. Prosedur pelaksanaan pelaksanaan lebih bersifat admisnistratif terhadap surat – surat masuk, dan belum memiliki pedoman yang baku untuk pelaksanaan pengawasan secara umum; (3) Kemampuan anggota DPRD Provinsi Riau dalam mengartikulasikan kepentingan publik terkadang banyak disebabkan keterpaksaan, karena masalah tersebut telah diberitakan secara intensif oleh pers atau didesak oleh publik melalui unjuk rasa (demo); (4) Kemampuan anggota DPRD Provinsi Riau dalam mengartikulasikan kepentingan sudah cukup baik, karena adanya koordinasi dengan pengurus fraksi dan parpol. Hanya saja adanya pengawasan daari fraksi dan parpol ini terkadang membuat kinerja anggota dewan agak lambat, karena hati – hati takut salah; (5) Kemampuan anggota DPRD Provinsi Riau dalam mengelola Konflik kepentinagan antara kepentingan partai politik dan kepentingan publik secara umum dapat dikatakan cukup. Anggota dewan mampu mendahulukan kepentingan yang lebih tinggi di atas kepentingan kelompok. Anggota dewan mendahulukan kepentingan publik (negara) diatas kepentingan parpol dan kepentingan individu. Pada umumnya mereka berusaha bekerja secara proporsional, namun demikian ada juga yang lebih mementingkan kepentingan parpol, absen saat melakukan fungsi pengawasan (kunjungan kerja) karena lokasi/masyarakatnya bukan konstituennya.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11279
    Collections
    • MT-Science of Administration [116]

    Related items

    Showing items related by title, author, creator and subject.

    • FUNGSI PENGAWASAN DPRD ( Studi Tentang Pengelolaan Konflik Kepentingan Antara Kepentingan Partai Politik dan Kepentingan Publik pada DPRD Provinsi Riau ) DPRD SUPERVISION FUNCTION (The Study Of Interest Conflic Management Between The Political Parties Interests and Public Interest In The Provincial Parliament Riau) 

      Mar Syahid (2014-01-22)
      Dengan adanya otonomi daerah, peran DPRD dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap Pemerintah Daerah akan semakin otonom dan berdaya. Namun, sebagai tempat berkumpulnya para wakil partai politik, DPRD dalam memperjuangkan ...
    • Konflik di Xinjiang berawal dari adanya keinginan merdeka etnis Uighur terhadap pemerintah China. Adanya kepentingan pemerintah China terhadap wilayah Xinjiang meliputi kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan politik, membuat China bersitegang untuk tetap mempertahankan Xinjiang sebagai daerah otonom China. Akan tetapi dilain pihak, pemerintah China tetap memperlakukan etnis Uighur dengan perlakuan yang tidak adil dengan perlakuan pemerintah terhadap etnis Han di Xinjiang. Sebagai kelompok minoritas, Uighur menuntut keadilan dan hak-hak hidup mereka diakui termasuk hak dasar mereka yang berkaitan dengan adanya kebebasan beragama. Tetapi, pemerintah China menolak dan melakukan tindakan represif dengan menggunakan pendekatan militer. Karena adanya diskriminasi yang dialami etnis Uighur di Xinjiang, etnis Uighur mengadakan berbagai bentuk perlawanan sebagai respon atas perlakuan, penindasan dari pemerintah yang dirasa sangat tidak adil serta merugikan etnis Uighur. Hal ini yang menjadi faktor utama dalam konflik yang terjadi di Xinjiang dan yang menjadikan tema resistensi etnis Uighur terhadap pemerintah China menarik untuk diangkat dalam skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini menggunakan metode analisa data deskriptif kualitatif, hal itu dikarenakan pembahasan dalam skripsi ini menggunakan data utama berupa data sekunder, sehingga tidak bisa diukur secara langsung. Data sekunder yang dipakai mayoritas berupa pendapat orang dan data pendukung kualitatif lain yang mencerminkan sikap, perilaku, pandangan dan ideologi seseorang yang tercermin dalam berbagai bentuk publikasi baik cetak maupun elektronik. Selain data kualitatif, data kuantitatif juga dipakai sebagai data pendukung untuk menjelaskan berbagai fenomena yang dikaji. Contohnya, pada 5 Juli 2009 di Urumqi, Xinjiang, terjadi demo massal etnis Uighur yang mencapai puluhan ribu orang terhadap pemerintah China. Hal itu dipicu karena oleh dua factor, yaitu faktor elite dan factor mass. Adanya kepentingan para elite politik di kancah pemerintahan China sehingga mengobarkan konflik rasial terjadi pada tanggal 5 Juli 2009 antara etnis Uighur dan viii Han di Xinjiang. Selain itu tuntutan atas ketidakpuasan etnis Uighur juga menjadikan alasan bagi etnis Uighur untuk menuntut keadilan terhadap pemerintah China sehingga menuangkannya dalam aksi protes yang menjadi factor pemicu dari tingkat mass sehingga memunculkan konflik pada tanggal 5 Juli 2009 

      Asmaul Azizah (2014-01-24)
      Masalah kemiskinan sampai saat ini masih menjerat bangsa Indonesia. Oleh karena itu pemerintah terus berusaha mengatasi masalah itu dengan mengeluarkan Progran Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). PNPM merupakan ...
    • EFEKTIVITAS DIPLOMASI MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN NEGARA BERKEMBANG DIPLOMASI INDONESIA PADA FORUM G MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN NEGARA BERKEMBANG FORUM G -20 DALAM MEMPERJUANGKAN KEPENTINGAN NEGARA BERKEMBANG 

      Irene Pradnya Antari (2014-01-24)
      G-20 merupakan suatu forum internasional yang dibentuk dengan tujuan mengatasi ketimpangan perekonomian internasional dan menciptakan policy coordination dalam ekonomi global. Sebagai suatu regime internasional yang ...

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository