Analisis Konsep Fisika Gelombang Bunyi pada Alat Kesenian Kentrung Group Apresiasi Seni (GAS) Bondowoso
Abstract
Analisis Konsep Fisika Gelombang Bunyi Pada Alat Kesenian Kentrung Group Apresiasi Seni (GAS) Bondowoso; Berliana Putri Larasati; 180210102004; 108 halaman; Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Perkembangan budaya asing yang begitu pesat pada era globalisasi telah menggeser nilai budaya Indonesia sehingga mengakibatkan anggapan posisi budaya asing sebagai ilmu yang lebih penting. Kearifan lokal perlahan mulai pudar dan ditinggalkan serta keberadaan budaya dianggap bertentangan dengan ilmu sains. Cara paling efektif dalam upaya pelestarian budaya yaitu melalui jalur pendidikan dengan mengintegrasikan nilai budaya lokal serta menerapkan pendidikan berbasis budaya. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah yaitu fisika yang mengkaji fenomena sekitar. Namun, fisika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit oleh peserta didik. Harusnya, proses pembelajaran bersifat kontekstual dikaitkan dengan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki. Salah satu budaya kearifan lokal yaitu musik tradisional yang masih berkembang pada beberapa Pulau Jawa termasuk di Bondowoso yaitu kesenian Kentrung. Kesenian Kentrung memiliki keselarasan dengan konsep fisika berupa gelombang bunyi.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis konsep fisika gelombang bunyi pada alat kesenian Kentrung sekaligus mengkaji eksistensi kesenian Kentrung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis konten. Objek penelitian ini yaitu alat kesenian Kentrung GAS Bondowoso. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data bunyi dianalisis menggunakan bantuan perangkat lunak Wavepad Sound Editor yang dapat mendeteksi nilai intensitas dan frekuensi. Hasil perolehan data mengenai konsep fisika gelombang bunyi akan dianalisis menggunakan enam tahapan analisis konten yaitu unitizing, sampling, coding, reducing, inferring, dan narrating sedangkan hasil perolehan data mengenai eksistensi kesenian Kentrung akan dianalisis melalui reduksi data, penyajian data dan interpretasi.
Hasil penelitian konsep fisika gelombang bunyi terhadap alat kesenian Kentrung yaitu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bunyi yang dihasilkan yaitu bahan, posisi titik pukul, ukuran diameter Terbhang mempengaruhi nilai frekuensi bunyi, kencang dan kendurnya tali. Hubungan antara nilai frekuensi dan intensitas bunyi dapat dilihat pada tampilan software Wavepad, pada grafik sumbu x dan sumbu y, sumbu x menunjukkan nilai frekuensi dan sumbu y menunjukkan menunjukkan amplitudo yang merepresentasi nilai intensitas bunyi (dB) dan nilai intensitas bunyi yang dihasilkan bernilai negatif akibat adanya proses pemfilteran yang ditangkap oleh mikrofon dari perangkat set audio elektronik. Eksistensi atau keberadaan kesenian Kentrung GAS Bondowoso masih tetap ada dan masih tetap eksis hal ini dapat dilihat dari grup kesenian yang tetap mempertahankan kesenian Kentrung yaitu GAS Bondowoso dan masih sering tampil pada acara-acara tertentu untuk mensosialisasikan program, menyampaikan amanah melalui syair pantun dengan iringan Terbhang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkaji konsep fisika lebih mendalam dan tidak hanya terbatas pada konsep fisika gelombang bunyi dan diharapkan pada penelitian selanjutnya menggunakan aplikasi dengan keakuratan yang lebih teliti lagi yang terdapat fitur mengubah bentuk gelombang bunyi menjadi gelombang sinusoidal sehingga dapat mengukur nilai cepat rambat bunyi tiap-tiap jenis Terbhang, Penelitian masih terbatas pada kesenian Kentrung GAS Bondowoso diharapkan penelitian selanjutnya dapat dikembangkan pada kesenian Kentrung daerah lain sehingga terdapat perbandingan antara kesenian Kentrung satu dengan lainnya dan dapat menghasilkan penelitian yang lebih bermanfaat dan meluas untuk kemajuan ilmu pengetahuan.