dc.description.abstract | Konflik, merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi di
kawasan Timur-Tengah. Konflik yang terjadi tak jauh dari masalah-masalah
pemimpin negara yang otoriter, pertentangan antara Sunni dan Syiah, terorisme dan
minyak. Yaman, salah satu negara termiskin di Timur-Tengah pada tahun 2004
hingga saat ini tengah menghadapi sebuah konflik internal antara pemerintah Yaman
(rezim Ali Abdullah Saleh) dengan sebuah kelompok penentang perintah, kelompok
Al-Houthi, kelompok kebangkita Syiah dari Provinsi Sa’ada. Dari tahun 2004 hingga
saat ini hampir tak ada jeda peperangan antara pemerintah dengan kelompok AlHouthi.
Konflik
yang
terjadi
disebabkan
oleh
ketidak
puasan
sekelompok
masyarakat,
yaitu
warga
Syiah
Zaidiyah
yang
bermukim
di
Sa’ada
atas
pemerintahan
yang
korup,
diskriminatif
dan pro Amerika Serikat, Israel dan Wahabi. Protes massa atas
pemerintahan presiden Ali Abdullah Saleh berlanjut menjadi perang berkepanjangan
antara militer pemerintah dengan kelompok Al-Houthi. Seiring dengan berjalannya
waktu, konflik ini menjadi kompleks dengan munculnya pihak-pihak baru yang
terlibat dalam konflik.
Pembahasan ini menarik bagi penulis karena kompleksitasnya yang kemudian
menjadikan permasalahan ini sebagai proyek tugas akhir penulis. Tujuan penulis
adalah untuk menganalisis sebab-sebab terjadinya konflik yang berlarut-larut dan
kompleks tersebut, serta untuk mengembangkan pengetahuan bahwa setiap konflik
internal yang terjadi memiliki cara-cara penyelesaian yang berbeda tergantung hasil
analisis mengenai akar-akar permasalahan yang berbeda pula yang terkadang tidak
mudah untuk ditemukan.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif, di mana penulis berupaya
untuk menganlisis sebab terjadinya konflik yang berlarut-larut yang kemudian juga
menjelaskan bagaimana sikap pihak-pihak yang berkonflik berkontribusi atas
terjadinya konflik yang berlarut-larut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode pengambilan data sekunder dari internet yang berupa artikel, jurnal dan ebook
sebagai
cara
pengumpulan
fakta
untuk
bahan
penelitian.
Adapun dalam upaya menganalisis permasalahan, penulis menggunakan teori
konflik internal yang dikemukakan oleh Edward E. Azar yaitu Teori Protracted
Social Conflict atau Teori Konflik Sosial yang Berlarut-larut. Menurut teori Azar,
konflik yang berlarut-larut di Yaman terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar sekelompok identitas tertentu, yaitu Syiah Zaidiyah, karena upaya marginalisasi
yang dilakukan pemerintah dan didukung adanya ketidak harmonisan antara
pemerintah dengan kelompok Syiah Zaidiyah di masa lalu. Selain itu pemerintahan
yang otoriter, diskriminatif dan korup menimbulkan rasa tidak puas pada masyarakat
sehingga menyebabkan protes dan pemberontakan. Intervensi Amerika Serikat, Saudi
Arabia da Iran dalam konflik yang tak dapat dielakkan menyebabkan konflik menjadi
semakin kompleks dan sulit untuk diselesaikan. | en_US |